Istri Indro Warkop & Sutopo Purwo Nugroho Idap Kanker Paru-paru, Orang Kota Sangat Berisiko!

By Shevinna Putti Anggraeni, Kamis, 4 Oktober 2018 | 07:53 WIB
Pekerja tambang dan orang kota ternyata sangat berisiko terserang kanker paru-paru seperti istri Indro Warkop dan Sutopo Purwo Nugroho (instagram Indro Warkop - Tribunnews)

Nakita.id - Belakangan ramai kabar beberapa public figure tengah menderita kanker paru-paru.

Mulai istri Indro Warkop bernama Nita Octobijanthy hingga Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data dan Informasi Bencana BNBP.

Seperti yang diketahui istri Indro Warkop sudah menderita penyakit ini sejak Agustus 2017 lalu.

Baca Juga : Dampak Besar Sistem Baru Rujukan BPJS Berjenjang, Mempersulit Berbagai Pihak

Karena kondisinya yang drop di pertengah tahun 2018 ini membuat Nita harus mendapat perawatan intensif dari rumah sakit.

Sementara Sutopo baru divonis menderita kanker paru-paru pada Januari 2018 lalu.

Bahkan kanker paru-paru yang menggerogoti tubuh Sutopo ini sudah memasuki tahap stadium 4B.

Ramainya kabar istri IndroWarkop dan Sutopo yang berjuang melawan kanker paru-paru membuat publik mulai membuka mata tentang penyakit ini.

Apalagi setelah mengetahui kalau Sutopo bukanlah perokok aktif, tapi bisa tereserang kanker paru-paru.

Kenyataannya kanker paru-paru memang bisa menyerang siapa saja, sekali pun bukan seorang perokok.

Melansir dari cancer.org, ada beberapa tipe orang dilihat dari pekerjaan dan tempat tinggalnya yang berisiko terkena kanker paru-paru.

Baca Juga : Ayu Ting Ting Bingung Akting Jadi Nagita Slavina, Sifat Asli Raffi Ahmad Terbongkar!

1. Perokok pasif

Bukan hanya perokok aktif, perokok pasif yakni yang menghirup asap rokok dari orang perokok di sekelilingnya juga rentan terserang kanker paru-paru.

Bahkan asap rokok diperkirakan menyeybabkan lebih dari 7.000 kematian akibat kanker paru-paru.

2. Paparan radon di rumah

Radon adalah gas radioaktif alami yang dihasilkan dari pemecahan uranium di tanah dan bebatuan.

Gas radioaktif ini tidak dapat dilihat, dirasakan atau dicium tetapi ini menjadi penyebab kedua orang menderita kanker paru-paru.

Di luar rumah hanya ada sedikit radon yang tidak berbahaya, berbeda dengan di dalam rumah atau ruangan karena radon bisa lebih terkonsentrasi.

Contoh ruangan yang tinggi radon dan berbahaya adalah ruangan bawah tanah.

3. Pekerja tambang,pabrik dan lainnya

Orang yang bekerja sering terpapar asbes juga berisiko besar terserang kanker paru-paru dibandingkan pekerjaan lainnya dan perokok pasif.

Contohnya para pekerja tambang, pabrik, pabrik tekstil, tempat isolasi dan galangan kapal.

Bahkan seringnya para pekerja ini terpapar asbes membuat mereka lebih berisiko meninggal karena kanker paru-paru.

Baca Juga : Kondisi Istri Indro Warkop Masih Lemah, 'Hanya Maut yang Bisa Pisahkan Aku dan Kamu'!

4. Paparan karsinogen

Ada beberapa karsinogen lain (agen penyebab kanker) yang ditemukan di beberapa tempat kerja dan meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Seperti uranium, knalpot diesel, bahan kimia atau mineral yang mengandung arsenik, senyawa nikel, silika dan lainnya.

Jika seseorang bekerja di bidang yang berurusan dengan hal-hal itu, ada baiknya untuk membatasi eksposur agar tak mudah terserang kanker paru-paru.

5. Penduduk perkotaan

Orang yang hidup dan tinggal di perkotaan nyatanya memiliki risiko terserang kanker paru-paru tanpa menjadi perokok aktif, perokok pasif atau bekerja di bidang yang rentan.

Karena penyebab lain kanker paru-paru adalah polusi udara di luar rumah yang bisa disebabkan dari banyaknya kendaraan dan industri.'

6. Arsenik di air minum

Air minum yang mengandung arsenik berbahaya bagi kesehatan dan bisa menyebabkan orang terserang kanker paru-paru.

Studi menemukan air minum di Asia Tenggara dan Amerika Serikat cukup tinggi mengandung arsenik yang menyebabkan banyaknya penderita kanker paru-paru.

Baca Juga : TBC Istri Indra Bekti Kembali Kambuh, Ternyata Ini Penyebab Dirinya Keguguran

 

7. Orang yang konsumsi suplemen

Diet dengan bantuan suplemen atau obat-obatan tidak hanya berisiko pada penyakit ginjal atau semacamnya.

Studi mengamati kalau suplemen vitamin yang dikonsumsi orang guna mengurangi risiko kanker paru nyatanya tidak bekerja demikian.

Dua penelitian besar menemukan seseorang yang mengonsumsi suplemen beta karoten guna mengurangi risiko kanker paru justru sebaliknya.

Sebaiknya perokok atau siapa pun tidak mengonsumsi lagi suplemen beta karoten dengan maksud agar terhindar dari kanker paru.(*)