Catat, Usia Ini Paling Banyak Tewas Karena Selfie, Apa Sebabnya?

By Soesanti Harini Hartono, Jumat, 5 Oktober 2018 | 12:04 WIB
Korban sebagian besar lelaki dan berusia di bawah 30 tahun. Diduga, karena usia ini adalah usia dimana seseorang menyukai petualangan dan berani menantang risiko. ((Dok. Hugo Gonçalves))

Pada 2015, sehari setelah pembukaan Jembatan Sultan Yavuz Selim - jembatan Bosporus ketiga - seorang pengemudi semi-truk tewas setelah berfoto selfie dengan latar belakang jembatan, sambil mengendarai truk-nya

 Baru-baru ini, pada bulan Maret, seorang wanita Turki meninggal setelah jatuh dari sebuah kastil di provinsi Şanlıurfa Tenggara saat mencoba selfie. Anehnya, dia jatuh dari tempat yang sama di mana ayahnya telah meninggal sebelumnya.

Baca Juga : Bisnis Sewa Pelukan, Taktik Hilangkan Kesedihan Agar Tak Jadi Depresi

Adam Bansai dari Bussines Insider  menyayangkan banyak orang berambisi mengidamkan jepretan selfie yang sempurna demi meraup likes (suka) di platform media sosial.

"Saya pikir itu tidak sebanding dengan harga nyawa," katanya.

Bansal memprediksi bahwa masih banyak kasus kematian akibat selfie yang tidak terdokumentasi karena tidak dilaporkan. 

Tidak ada jalan lain, peringatan bertanda "DILARANG SELFIE DI SINI" perlu banyak dipasang pada zona-zona berbahaya seperti puncak gedung tinggi atau puncak gunung.

Baca Juga : Hati-hati, Diabetes Bisa Sebabkan Depresi, Ini Penjelasannya

India telah membangun sekitar selusin zona seperti itu, dengan beberapa di Mumbai. Pihak berwenang Rusia pada tahun 2015 membagikan brosur yang mendesak warga untuk mengambil "selfie yang aman" setelah peningkatan angka kematian.

Di Indonesia, rencana membuat spot khusus yang aman untuk selfie muncul setelah seorang pendaki tewas tercemplung ke kawah saat berupaya menjepret swafoto pada 2015.(*)