Tabloid-Nakita.com – Menginjak usia 1 hingga 3 tahun si kecil akan mengalami perkembangan emosi yang cukup pesat. Fase ini membuat Mama bingung dan repot sebab salah satu perkembangan emosi yang normal terjadi adalah anak suka mencari perhatian. Tak jarang Mama mengalami anak yang sering mencari Mama untuk mengajaknya bermain atau melihat apa yang ia temukan. Apa ya yang harus Mama lakukan?
Baca juga: Awas, polusi udara dapat berpengaruh pada emosi anak
Di usia ini, anak cenderung senang mengeksplorasi. Ia akan melihat lingkungan dan hal-hal yang belum pernah ia lihat di sekitarnya. Tidak hanya mengekspolrasi, ia ingin mengetahui bagaimana efek dari perilakunya. Hal ini ternyata penting untuk kepercayaan dirinya. Misalnya saat ia berhasil menyelesaikan puzzle, tentu ia akan mencari perhatian Mama untuk menunjukkan sesuatu yang berhasil ia lakukan.
Baca juga: Yuk, kenali emosi anak usia 1 hingga 2 tahun
Namun tak jarang ia mencari perhatian dengan hal yang merepotkan seperti berteriak, merengek, menangis, mencubit dan lain-lain. Tentu cukup menjengkelkan jika melihat sikap anak yang cenderung rewel. Lalu apa yang perlu Mama lakukan dalam hal ini? Tentu saja Mama perlu memberinya contoh bagaimana meminta sesuatu. Jangan balas dengan kemarahan atau omelan. Anak di usia ini belum memahami hal yang kompleks. Contoh sederhana akan membuat anak memahami bahwa cara yang ia lakukan adalah hal yang salah.
Selain itu, tak masalah untuk duduk diam sejenak mendengarkan apa yang ingin disampaikan anak. Ingat bahwa anak yang mencari perhatian merupakan caranya untuk mendapatkan dukungan dan sangat baik untuk meningkatkan kepercayaan dirinya di kemudian hari. Mama juga perlu membiasakan anak berada di dalam kelompok untuk melatih caranya berkomunikasi dengan orang lain.
Baca juga: 5 faktor yang membuat anak mudah emosi
Tak perlu emosi atau merasa marah saat anak suka mencari perhatian. Justru di usia ini, Mama perlu mendampinginya. Rasa keberanian anak perlu diasah dengan cara banyak berinteraksi dengan orang lain. Tidak hanya melatih kepercayaan diri, di masa ini anak juga bisa dilatih kemandirian dan kepemimpinan. Hal ini dimulai dari bagaimana Mama bisa menghargai anak meski sering mencari perhatian.