Angka Kebutaan dan Gangguan Penglihatan Meningkat Tiap Tahun, Jaga Kesehatan Mata dengan Cara Ini!

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 9 Oktober 2018 | 10:52 WIB
Menjaga kesehatan mata untuk mengurangi risiko gangguan penglihatan (Pixabay)

Nakita.id - Hari Penglihatan Sedunia atau World Sight Day diperingati untuk mengimbau masyarakat soal kebutaan dan gangguan penglihatan yang kian hari semakin kurang diperhatikan.

Hari ini diperingati setiap pekan kedua di hari Kamis pada bulan Oktober.

253 juta orang di dunia tercatat terserang kebutaan dan gangguan penglihatan, hal ini dijelaskan oleh jurnal medis yang dipublikasikan oleh The Lancet untuk memperingati Hari Penglihatan Sedunia.

Baca Juga : Kenali 5 Masalah Kesehatan Melalui Mata, Mulai dari Tekanan Darah Tinggi Hingga Tiroid

Angka ini terdiri dari 55 persen perempuan dengan gangguan pembiasan dan katarak sebagai penyebab utama.

Kemudian penyebab terbesar lain adalah penuaan dan glaukoma.

Gangguan penglihatan dan kebutaan masih diramalkan akan mengalami peningkatan pada tahun 2050, dengan jumlah orang penderita kebutaan meningkat sebanyak 2 juta orang.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Unggah Foto Transformasi Keluarga, SBY Gantengnya Awet!

Peringatan Hari Penglihatan Sedunia dimulai sejak tahun 1998 oleh Lions Club International yang kemudian diubah menjadi VISION 2020 di bawah koordinasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pencegah Kebutaan (IAPB).

Penelitian menunjukkan bahwa 75 persen kebutaan dan gangguan penglihatan bisa diobati dan bisa dicegah.

Definisi dari fungsi penglihatan sendiri terdiri atas empat kategori, yakni penglihatan normal, gangguan penglihatan sedang, gangguan penglihatan parah dan kebutaan.

Orang yang berusia 50 tahun ke atas berisiko 81 persen lebih tinggi terkena gangguan penglihatan parah.

Baca Juga : Meisya Siregar Ungkap Cara Hilangkan Tangan Bergelambir, Bisa Ditiru!

Anak-anak berumur 15 tahun ke bawah juga diketahui mengalami gangguan penglihatan karena gangguan pembiasan dan sekitar 1,4 juta anak mengalami kebutaan permanen.

Dunia pun memberikan fasilitas sebagai salah satu usaha untuk mencegah kebutaan dan gangguan penglihatan, antara lain dengan menyediakan fasilitas kesehatan mata yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

Mereka juga melakukan kampanye untuk memberi penyuluhan betapa pentingnya menjaga kesehatan mata secara rutin.

Baca Juga : Maia Dikabarkan Telah Menikah, Reaksi Ahmad Dhani Diluar Dugaan!

Selain itu, cara mudah untuk menjaga penglihatan adalah dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah, jangan memakai lensa kontak lebih dari 19 jam, mengurangi penggunaan tetes mata dan memakai kacamata pelindung UV.

Dilansir dari Kompas.com, dokter juga menyarankan untuk menerapkan metode 20 20 20 yakni dengan melihat benda berjarak 20 kaki dalam durasi 20 detik setiap 20 menit untuk menghindari mata lelah.

American Academy of Ophthamology dari Amerika Serikat mengatakan bahwa melihat perangkat digital sebenarnya tidak merusak mata.

Baca Juga : Cristiano Ronaldo Dikabarkan Lakukan Pelecehan Seksual! Ini Deretan Pekerjaan Rentan Selingkuh, Bidang IT di Peringkat Mengejutkan

Akan tetapi, lama-lama hal ini bisa menimbulkan ketegangan dan gejala yang mengganggu pengelihatan.

Manusia biasanya berkedip selama 15 kali tiap menitnya.

Namun, saat menatap ke layar gadget maka jumlah kedipan akan turun.

Kedipan mata bisa berkurang hingga setengah atau 3 kali lipatnya.

Baca Juga : Seorang Bayi Mengalami Kebutaan Setelah Difoto Menggunakan Flash, Hoax atau Fakta?

Kondisi inilah yang menyebabkan mata cepat lelah karena dipaksa bekerja fokus menatap layar tanpa banyak berkedip.