Aroma yang Bikin Kita Doyan Makan Nasi

By Dini Felicitas, Selasa, 27 September 2016 | 06:50 WIB
Aroma zat patinya yang membuat kita suka makan nasi. (Dini Felicitas)

Tabloid-Nakita.com - Pasti pernah mendengar tentang orang yang merasa belum makan kalau belum makan nasi. Padahal dalam pengamatan Mama ia sudah makan banyak, entah itu siomay, pizza, gorengan, dan lain sebagainya. Atau, Mama tak bisa mengurangi konsumsi nasi meskipun sedang diet. Sebab, apalah enaknya ikan goreng dan sambal terasi jika tidak dimakan dengan nasi, ya kan?

Kesukaan kita pada makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi, roti, atau pasta, ternyata dipicu oleh aromanya. Jika sebelumnya kita sudah mengenal citarasa manis, asam, asin, pahit, dan gurih, sekarang para peneliti di Oregon State University berniat menambahkan suatu citarasa baru, yaitu "bertepung". Tekstur bertepung yang kita dapatkan dalam makanan menjadi citarasanya sendiri.

Aromanya bertepung itu pula yang juga menjelaskan mengapa kita tidak bisa berhenti makan makanan yang mengandung zat pati seperti roti dan kentang. Kepala peneliti dari Oregon State University, Juyun Lim, menguji teori tersebut bersama timnya dengan menawarkan sejumlah sumber makanan berkarbohidrat pada relawan, yang mampu mengidentifikasi citarasa makanan bertepung.

"Mereka menyebut citarasa itu 'bertepung'," kata Lim. "Orang Asia bilang itu seperti rasa nasi, sementara orang kaukasia menggambarkannya seperti roti atau pasta."

Namun tidak seperti citarasa lainnya, Lim tidak mampu menemukan reseptor pada lidah yang secara spesifik mendeteksi citarasa dan aroma bertepung. Oleh karena itu, ia tidak akan membuat pernyataan bahwa "bertepung" merupakan citarasa baru yang resmi, sampai ia melakukan penelitian lebih lanjut.

Meskipun begitu, dari perspektif evolusioner, kemampuan merasakan zat pati atau tepung akan menguntungkan, mengingat nilai gizi dari karbohidrat tersebut.

"Saya jadi tahu mengapa orang-orang memilih karbohidrat kompleks," katanya. Menurutnya, orang mungkin suka gula karena rasanya enak dalam jangka pendek. Tetapi jika ditawari cokelat dan roti, Mama mungkin akan makan cokelat sedikit saja. Sedangkan roti akan terus dikonsumsi sebagai salah satu menu harian dalam jangka panjang.
 
Bagaimana menurut Mama? Benarkah ada aroma yang membuat kita doyan makan nasi?