Berita Kesehatan Terbaru: Kenali Normal Tidaknya Warna dan Bentuk Feses Bayi

By Fadhila Auliya Widiaputri, Selasa, 9 Oktober 2018 | 19:58 WIB
Kenali warna dan bentuk feses bayi yang dapat menjelaskan kesehatannya (iStockphoto)

Nakita.id - Warna dan bentuk feses bayi bisa menjadi salah satu indikator kesehatannya.

Moms sebaiknya memerhatikan betul warna dan bentuk feses bayi selama tahun pertama kehidupannya, terutama saat pola makan mereka berubah.

Untuk bayi yang baru lahir warna dan bentuk fesesnya akan hitam kehijauan dan lengket seperti oli motor.

Hal ini disebut dengan mekonium dan terdiri dari cairan ketuban, lendir, sel kulit dan hal-hal lain yang tertelan ke dalam rahim.

Baca Juga : Kenali Macam-macam Masalah Kesehatan Dari Warna dan Bentuk Feses Bayi

Biasanya mekonium akan hilang selama kurang lebih dua hingga empat hari.

Setelah itu ketika ia ASI ekslusif akan memiliki warna dan bentuk feses berwarna kuning seperti krim pasta dengan sesuatu seperti biji-biji kecil.

Adapun untuk bayi yang mendapatkan susu formula atau campuran ASI - susu formula akan memiliki feses berwarna kuning lebih gelap, cokelat, cokelat tua, atau cokelat kehijauan seperti krim pasta.

Baca Juga : Hati-Hati! Kejang Demam Berkepanjangan Dapat Ganggu Kecerdasan Anak

Perlu dipahami bahwa warna dan bentuk feses bayi akan berubah sesuai dengan yang dikonsumsinya.

Sebab tidak semua makanan dapat dicerna sepenuhnya oleh usus bayi. 

Beberapa makanan berjalan dengan sangat cepat melalui usus mereka sehingga mereka tidak terurai sepenuhnya.

Jadi Moms tak perlu terlalu khawatir bila menemukan potongan makanan atau warna feses yang cukup mengejutkan.

Berikut ini beberapa penjelasan warna feses bayi dan hubungan kondisi kesehatannya.

Baca Juga : Darah Anak Mengental Akibat Dehidrasi, Cindy Charlotta Curhat Panik Luar Biasa

Mustard kuning

Setelah mekonium lewat, feses bayi yang baru lahir mungkin warna sawi kuning.

Warna kotoran ini juga paling sering terjadi pada bayi yang disusui.

Kuning

Feses bayi dapat berwarna kuning ketika dia mendapatkan ASI bersamaan dengan susu formula.

Bila feses bayi sering berwarna kuning terang dan sangat berair, bisa jadi dia mengalami diare.

Diare harus diwaspadai karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

Baca Juga : Berita Kesehatan: Alami Mual Muntah Berat Alias Hiperemesis Gravidarum, Berat Badan Eva Anindita Turun 6Kg Saat Hamil

Oranye

Feses oranye terjadi dari pigmen yang diambil di saluran pencernaan bayi. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang disusui ASI maupun yang diberi susu formula.Merah

Kadang-kadang feses bayi juga bisa berubah menjadi merah karena makanan dan minuman berwarna merah gelap yang mereka konsumsi, seperti jus tomat atau bit.

Feses merah juga bisa berarti ada darah dalam gerakan usus karena infeksi.Darah merah dalam kotoran bayi juga dapat terjadi dari alergi susu atau dari fisura ani.

Jadi sebaiknya segera lakukan konsultasi pada dokter anak.

Baca Juga : Riset Buktikan 90% Manusia Tidak Tahu Dirinya Mengalami Gangguan Fatal Ini

Kuning kehijauan

Bayi yang diberi susu formula mungkin memiliki kotoran yang merupakan kombinasi dari krim pasta kehijauan dan kuning. Kotoran juga lebih kuat dari bayi yang disusui ASI.

Hijau tua

Fese hijau gelap adalah yang paling umum pada bayi yang memulai makanan padat berwarna hijau, seperti bayam dan kacang polong.

Suplemen zat besi juga dapat menyebabkan bayi berubah menjadi hijau.

Baca Juga : Cegah Risiko Kanker dan Jantung Bawaan Pada Bayi Dengan Makanan Ini

Putih

Feses putih dapat menunjukkan bahwa bayi tidak menghasilkan cukup empedu di hati mereka untuk mencerna makanan dengan benar.

Hal ini bisa menjadi masalah yang serius. Feses putih pada tahap apapun harus ditangani oleh dokter anak.Abu-abu

Feses bayi yang berwarna abu-abu dapat berarti bayi tidak mencerna makanan sebagaimana mestinya.

Hubungi dokter anak jika bayi memiliki kotoran yang berwarna abu-abu atau berkapur.

Baca Juga : Moms Harus Tahu, Monkeypox Mirip Cacar Adalah Virus Baru Yang Mematikan!

Saat baru lahir, frekuensi keluarnya feses Bayi akan lebih sering dibandingkan bayi yang lebih tua.

Bayi akan BAB beberapa kali dalam kurun waktu 24 jam setelah menerima ASI eksklusif pertamanya.

Kemudian frekuensi BAB si kecil akan berkurang menjadi 5-10 kali sehari karena mekonium di dalam tubuhnya sudah mulai berkurang.Setelah hari ke-8 sampai minggu-minggu selanjutnya, bayi akan BAB sekitar 4 kali sehari atau 4 hari sekali.

 

Baca Juga : Makanan yang Harus Dihindari Ibu Menyusui Untuk Mencegah Kolik

 

Jangan panik bila bayi tidak BAB selama 7-10 hari, sebab pencernaan bayi sedang beradaptasi dengan makanan dan lingkungannya.

Lebih baik perhatikan apakah selama itu bayi mengalami demam atau menangis kencang.

Jika itu terjadi, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (*)