Bukan Komedian, Ini Cita-cita Indro Warkop Sebenarnya yang Batal Terwujud!

By Shevinna Putti Anggraeni, Rabu, 10 Oktober 2018 | 16:13 WIB
Cita-cita Indro Warkop Bukan Jadi Komedian (kompas.com)

Nakita.id - Sosok Indrojojo Kusumonegoro dikenal masyarakat sebagai Indro Warkop, salah satu personel dari grup lawak Warkop DKI bersama Kasino dan Dono.

Tetapi, menjadi seorang komedian rupanya bukan cita-cita Indro Warkop sesungguhnya.

Indro Warkop mengaku semasa sekolah ia bercita-cita ingin menjadi seperti orangtuanya, seorang polisi.

Baca Juga : Ungkapan Aaliyah Anak Reza Artamevia, Begini Hubungannya Dengan Angelina Sondakh dan Keanu!

"Jadi polisi, bener. Karena ayah saya seorang polisi, tadinya (kalau ngga jadi komedian akan jadi polisi)," kata Indro Warkop dalam acara Hitam Putih Maret 2018 lalu.

Sayangnya, cita-cita Indro itu hanya sebuah harapan yang tak terwujud. Warkop DKI sudah mengubah keinginan, jalan hidup dan kesuksesannya.

Indro sudah tergabung dalam grup lawak Warkop DKI sejak duduk di bangku SMA dan itu mengubah segala misi hidupnya ke depan.

Sebenarnya bisa saja Indro meraih cita-citanya sebagai polisi sembari aktif di grup lawak Warkop DKI.

Namun, entah mengapa jiwanya tak tergerak untuk melanjutkan dan justru lebih nyaman berada di Warkop DKI.

Baca Juga : Prahara Hidup Reza Artamevia, Mantan Istri Adjie Massaid yang Banyak Terjebak Kasus Usai Cerai!

"Hmm ya ngga tahu ya (kenapa tidak jadi polisi). Karena saya merasa menemukan jati diri saya di Warkop.

Saya belajar di Warkop, saya betul-betul bersosialisasi di Warkop, saya juga bisa berbuat sesuatu di Warkop," ujarnya.

Padahal demi meraih cita-citanya sebagai polisi itu Indro sempat menekuni organisasi kepramukaan hingga 9 tahun lamanya.

Ia sengaja aktif pramuka selama 9 tahun karena pengaruh cerita ayahnya yang seorang perwira dan senang dengan organisasi semacam itu.

"Bapak saya kan perwira tinggi ya. Jadi saya melihat orang berseragam, lalu bapak saya sering bercerita tentang pandu, dulu ikut pandu gitu. Nah saya mulai tertarik pramuka," sambungnya.

Indro mengawali keaktifannya di organisasi pramuka dari lingkungan rumahnya sejak masih kecil atau siaga lalu berkelanjutan hingga SMP.

"Enggak tahu kenapa buat saya pramuka itu mempengaruhi kehidupan saya, cara berpikir saya, bagaimana saya punya kepedulian terhadap apa pun," jelas Indro.

Baca Juga : Tangis Bang Tigor Pecah Dengar Suara Kekecewaan Anaknya Usai 3 Minggu Tak Bertemu!

Selain berjiwa nasionalis dan kepemimpinan, Indro juga seorang yang cinta damai semasa masih pelajar.

Ia adalah orang pertama yang akan berdiri di tengah-tengah ketika terjadi tawuran antara sekolah, terutama yang terjadi di lingkungan sekolahnya.

Karena Indro Warkop memiliki banyak teman dari berbagai kalangan dan memilih tidak memiliki geng.

"Saya dari dulu banyak temen walaupun ngga punya geng. Saya kenal hampir semua jagoan. Jadi kalau ada yang mau ribut geng ini sama geng ini, saya ada di tengah (melerai)," ceritanya.

"Jadi karena banyak temen, 'lo kalau mau ribut jangan di depan sekolah gua lah' gitu," tambahnya.

Tetapi, Indro sendiri justru mengakui kalau dirinya termasuk orang munafik karena sikapnya tersebut.

Baca Juga : Jatuh Bangun Hidup Mantan Istri Hengky Kurniawan, Cerai 2 Kali Hingga Diusir Suami!

Pasalnya ia sendiri juga pernah mengusulkan kepada kepala sekolah untuk melakukan tawuran melawan salah satu sekolahan.

Kala itu Indro memang sudah tak tahan dan lelah menghadapi sekolah lain yang berusaha menyerang sekolahnya.

Padahal selama ini Indro berusaha menahan diri dan mencegah teman-temannya untuk meluapkan emosi dengan cara yang salah.

Karena usulannya itu Indro justru dihukum oleh pihak sekolah tidak boleh sembarangan keluar dan mendapat pantauan.

Jika ia keluar dalam keadaan emosi dampaknya bisa menjadi provokasi dan memberi pengaruh besar pada teman-temannya.

Walau begitu Indro juatru dipercaya menjaga sebagai wakil Ketua OSIS di sekolahnya semasa SMA.

Baca Juga : Berita Kesehatan : Kematian Akibat Cuaca Panas Akan Semakin Meningkat

"Ya karena itu akhirnya dipercaya sepertinya lebih bertanggung jawab kalau di taruh di situ (wakil Ketua OSIS)," tutupnya. (*)