Nakita.id - Makanan memang menjadi kebutuhan pokok manusia, termasuk bayi dan anak-anak.
Disebut kebutuhan pokok, karena makanan dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia, terutama anak-anak.
Sangat vitalnya fungsi makanan ini, pastilah membuat Moms bertanya-tanya, apakah makanan yang diberikan untuk anak sudah dilakukan dengan cara yang tepat?
Baca Juga : Ciri Kehamilan Normal 2 Bulan dan Perubahan pada Tubuh
Sebenarnya Moms, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Unicef telah mencanangkan Golden Standard of Infant Feeding, atau panduan dasar pemberian makanan untuk anak.
Dalam pedoman tersebut ada 4 pilar harus menjadi perhatian utama.
Baca Juga : Menu MPASI untuk Bayi 6 Bulan dengan Bahan Pure Pisang, Blueberry, dan Alpukat
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Kapan Bayi Diberikan MPASI? Tidak Berpatokan Pada Usia
Mulai inisiasi menyusu dini (IMD), ASI eksklusif sampai 6 bulan, makanan pendamping ASI (MPASI) alami, dan tetap menyusu ASI sampai 2 tahun.
IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
IMD dilakukan pada menit-menit pertama kelahiran dengan menelungkupkan bayi di tubuh ibunya dan membiarkan ia mencari payudara ibunya untuk menyusu.
Baca Juga : Catat! Hal Ini Perlu Diperhatikan Saat Memilih Susu Formula Untuk Bayi
Dengan IMD, bayi mendapatkan kesempatan lebih besar untuk menyusu ASI secara eksklusif hingga usia 6 bulan, karena sejak awal ia sudah dikenalkan dengan puting susu ibunya.
Bayi juga akan mendapatkan zat-zat gizi yang penting, terutama kolostrum (cairan yang pertama keluar yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Sayur dan Buah Bukan Menu Utama MPASI
ASI Ekslusif
Berikan ASI secara eksklusif, maksudnya hanya ASI saja tanpa disertai makanan/cairan lain (sekalipun cuma air putih), hingga bayi usia 6 bulan.
Perkenalkan bayi dengan MPASI, haruslah saat bayi memasuki usia 6 bulan.
MPASI
Lepas ASI eksklusif, perkenalkan bayi dengan MPASI.
Hal ini karena ASI saja tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Baca Juga : Mengonsumsi Makanan Sehat Tak Harus Mahal, Begini Mengaturnya!
Lagi pula, sistem metabolisme tubuh bayi sudah sempurna, demikian pula dengan berbagai hormon yang bertugas dalam proses pencernaan makanan.
Awalnya, MPASI diberikan dalam bentuk makanan lumat pada bayi 6-9 bulan. Kemudian makanan lembek di usia 9-12 bulan.
Selanjutnya makanan keluarga mulai diberikan pada bayi yang berusia setahun.
Lebih jelasnya simak paparan di bawah ini:
Baca Juga : Jadi Tuan Rumah Asian Para Games 2018, Begini Komentar Ketua Komite Paralimpik Untuk Indonesia!
Makanan lumat, yaitu makanan yang disaring dengan menggunakan saringan khusus atau bisa juga menggunakan alat penghalus makanan (blender).
Makanan lembek, yaitu makanan yang dicincang halus atau ditim sehingga mudah ditelan oleh bayi.
Makanan keluarga, yaitu hidangan yang disajikan sehari-hari untuk semua anggota keluarga dan teksturnya pun tidak halus lagi.
Baca Juga : Ciri Kehamilan Normal 2 Bulan dan Perubahan pada Tubuh
Baca Juga : Meninggal Usia Muda, Ini Fakta Putra Sulung Suzzanna yang Tidak Dikenal Publik
Agar kecukupan gizi anak terpenuhi, sesuai anjuran WHO, sejak awal pemberian MPASI, makanan yang dikonsumsi anak haruslah bergizi seimbang.
Artinya, mengandung keanekaragaman bahan pangan, terdiri atas sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan anak seusianya.
Baca Juga : Anak Putri Titian Diduga Alami Infeksi Saluran Kemih, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Pengenalan berbagai campuran bahan makanan, rasa, dan tekstur ini juga menghindarkan anak dari kebiasaan pilih pilih makanan alias picky eater.
ASI hingga usia 2 tahun
Perlu diingat untuk tetap memberikan ASI pada bayi hingga usianya 2 tahun, sebagai pelengkap nutrisi bagi tubuh SI Kecil.