Perempuan ini Tidak Bisa Melakukan Hubungan Intim dengan Suaminya Selama 6 Tahun, Kok Bisa?

By Riska Yulyana Damayanti, Minggu, 14 Oktober 2018 | 15:17 WIB
Emily dan Ben Coussens (Boldsky.com)

Nakita.id - Sebagai pasangan suami istri pastilah menginginkan untuk bisa mempunyai anak sebagai pelengkap hubungan.

Sayangnya tidak semua pasangan bisa segera memiliki anak seperti yang diinginkan karena adanya berbagai faktor.

Seperti yang dialami oleh pasangan asal Texas yang selama enam tahun sejak pernikahan, mereka belum dikaruniai anak.

Baca Juga : Suzzanna Menyukai Warna Hijau Seperti Nyi Roro Kidul, Ternyata Ini Alasannya yang Mengejutkan

Hal itu bukan karena salah satu dari pasangan tersebut memiliki tingkat kesuburan yang rendah, namun karena setiap melakukan hubungan intim sang istri yang bernama Emily selalu kesakitan.

Kesakitan yang dialami Emily ketika berhubungan intim seperti pisau yang dipaksa masuk ke dalam vaginanya.

Ben Coussend (31) dan Emily (28) sebelumnya telah menjalin asmara selama dua tahun hingga berujung pada sebuah pernikahan.

Baca Juga : Tersebar Foto Young Lex Ketika Masih SMA, Warganet: Gantengan Dulu!

Pasangan ini pasti berharap mendapatkan kepuasan ketika malam pertama.

Namun tidak demikian, Emily merasa sakit ketika berhubungan intim dengan Ben.

Mereka mencoba untuk berhubungan intim selama masa bulan madu dan hasilnya sama, rasa sakit kembali datang pada Emily ketika berhubungan intim.

Baca Juga : Begini Ternyata Awal Mula Jessica Iskandar dan Richard Kyle Berkenalan Hingga Momen Mengungkapkan Cinta

Katanya, Emily merasakan seperti ada pisau yang masuk ke dalam alat kelaminnya.

Melihat keadaan yang demikian, pasangan ini mengeluhkan keadaan Emily kepada dokter.

Sang dokter yang memeriksa Emily tidak bisa melanjutkan pemeriksaan internal karena vagina miliknya nampak padat.

Baca Juga : Aneh! Muncul Suara Minta Tolong dari Makam Perempuan yang Baru Dikubur, Ini Faktanya

Dokter ini mencoba untuk memberikan dilator (alat untuk melemaskan otot vagina) dan tabung silikon seperti tampon untuk dimasukkan ke dalam vagina Emily.

Sayang, hal itu tidak membuat vagina miliknya menjadi terbuka.

Akhinya dokter mendiagnosa Emily mengalami vaginismus yaitu kondisi otot vagina yang mengencang dengan sendirinya saat penetrasi seksual.

Baca Juga : Nama 'Bensu' Digunakan Oleh Orang Lain untuk Nama Usaha, Ruben Onsu Meradang

Pasangan ini mencoba berbagai cara untuk membuat keadaan Emily lebih baik.

Emily juga sudah melakukan operasi selaput dara untuk mengurangi rasa tidak nyaman, namun tetap saja ketika berhubungan intim, rasa sakit itu kembali muncul.

Emily sangat malu mendapati kondisi seperti yang ia alami saat itu.

Baca Juga : Ruben Onsu Sedang Diteror Secara Mistis, Dia Dulunya Petugas Pembersih Halaman Parkir

Ketika teman-teman Emily membicarakan hubungan intimnya dengan para pasangan, ia cenderung mengalihkan pembicaraan.

Suatu ketika Emily melihat sebuah wawancara yang membahas tentang kondisi seperti dirinya.

Menurut acara tersebut, untuk menyembuhkan kondisi seperti Emily hanya membutuhkan waktu terapi selama dua minggu namun dengan biaya yang tidak murah yaitu 11.000 USD atau setara dengan Rp167 juta.

Baca Juga : Kentang Bisa Bantu Cegah Munculnya Uban Namun Juga Bisa Beracun, Kok Bisa?

Terapi tersebut ternyata berada jauh dari tempat tinggalnya yaitu di Plainview, New York dengan jarak 1.500 mil (2414 km) dari Texas.

Emily harus menjalani terapi selama dua kali sehari dalam minggu pertama.

Emily diajarkan tentang metode kombinasi pelatihan penetrasi terpadu 'hands on'.

Baca Juga : Seorang Laki-Laki Tersiksa Selama 20 Tahun Karena Memiliki Wajah Seperti Singa, Begini Kisah Akhirnya

Metode ini menyisipkan dilator ke dalam vagina berulang kali oleh dirinya sendiri.

Hal ini bertujuan untuk membuat Emily terbiasa dengan sentuhan di area panggul.

Selain itu juga, dilator yang digunakan bisa membuat otot-otot vaginanya semakin rileks dan merenggang.

Baca Juga : Rhicard Kyle Ungkap Momen Tercantik Jessica Iskandar, Jawabannya Membuat Desta dan Vincent Kaget

Setelah enam tahun menikah, Emily dan Ben akhirnya dapat melakukan hubungan intim setelah mejalani terapi selama dua minggu.

Hasilnya, kini pasangan ini telah dikaruniai satu anak laki-laki yang berusia lima bulan.