Hal yang Dirasakan Anak Ketika Lihat Orangtuanya Bertengkar, Bisa Lari dari Rumah!

By Amelia Puteri, Senin, 15 Oktober 2018 | 18:55 WIB
Dampak psikologis anak melihat orangtua sedang bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

 

Nakita.id - Rumah adalah tempat perlindungan dan cinta kasih bagi Si Kecil.

Mereka perlu merasa dicintai, aman dan nyaman untuk dapat mengekspresikan diri sepenuhnya.

Jika Si Kecil melihat orangtua terus-menerus berkelahi dan bertengkar di rumah, itu menciptakan rasa panik dalam diri mereka.

Mereka merasa takut dan tidak berdaya.

Perasaan rentan dan tidak aman ini dapat membentuk kepribadian seorang anak dan bertahan seumur hidup.

Baca Juga : Hrithik Roshan Tetap Selingkuh Meski Punya Istri Cantik, Ini Penyebab 'Unik' Selingkuh Menurut Ahli

Vihan Sanyal, psikoterapis dan kontributor Indian Express menyebutkan hal yang bisa terjadi dalam diri Si Kecil saat melihat orangtua bertengkar:

1. Anak-anak sering menjadi diam dan membeku melihat orangtua mereka berkelahi.

Mereka menjadi bingung karena tidak tahu bagaimana harus bereaksi terhadap situasi tersebut.

2. Balita dan anak-anak yang lebih besar mulai menangis ketika mereka melihat orangtua mereka bertengkar.

Baca Juga : Diduga Sedang Selingkuh, Mobil CR-V Pasangan ini Terjun ke Jurang, Si Pria Meninggal Dunia

3. Anak-anak merasa takut, rentan dan tidak aman ketika mengalami perdebatan yang memanas.

4. Anak-anak sering meniru perilaku orangtua ketika bermain, di sekolah atau ketika sedang bersama saudara dan teman-temannya.

Ini juga dapat menyebabkan perubahan anak menjadi pengganggu dan merasa terhibur dengan menimbulkan rasa sakit dan penyiksaan pada anak-anak lain.

5. Beberapa anak melukai diri sendiri secara fisik.

Mereka cenderung juga berperilaku kejam terhadap serangga dan hewan untuk mencoba dan mengatasi rasa sakit emosional mereka.

6. Anak-anak sering berperilaku agresif dan melampiaskan kemarahan pada orangtua mereka atau orang lain.

Baca Juga : Pantas Mendiang Suzzanna Doyan Makan Bunga Melati, Manfaatnya Untuk Tubuh Tak Terduga!

7. Anak-anak sering menyalahkan diri sendiri sebagai alasan perkelahian orangtua mereka.

8. Anak-anak dengan umur lebih tua berpikir untuk lari dari rumah.

Beberapa lebih suka tinggal di sekolah lebih lama dan tidak berharap untuk pulang ke rumah.

Lalu, apa yang bisa dilakukan Moms dan pasangan agar tidak membuat kondisi Si Kecil buruk akibat perkelahian?

1. Jangan pernah bertengkar di depan anak-anak.

2. Hormati satu sama lain di depan Si Kecil, dan jangan pernah meremehkan satu sama lain di depan mereka.

3. Jangan membuat situasi yang mengharuskan Si Kecil untuk berpihak.

Baca Juga : Najwa Shihab Menikah Saat Usia 20 Tahun, Menikah Muda Akan Rasakan Keuntungan Ini!

4. Perhatikan bahasa dan nada yang digunakan satu sama lain.

5. Bicarakan dengan anak-anak tentang argumen dan perbedaan pendapat.

Tunjukkan pada mereka bagaimana orang dewasa yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan konflik.

6. Jangan libatkan anak-anak ketika sedang berdebat satu sama lain. Jangan membuat perdebatan punya hubungan dengan mereka.

7. Jika Moms dan pasangan kebetulan berkelahi di depan anak-anak, pastikan untuk menyelesaikan perkelahian di depan mereka.

8. Jauhkan ego dari argumen dan jangan pernah saling menyalahkan.

Baca Juga : Anak Cynthia Lamusu Berisiko Alami Kebutaan karena Retinopati, Yuk Kenali Gangguannya!

Moms dan pasangan adalah produk dari orangtua masing-masing yang cenderung secara naluri berperilaku seperti orangtua di masanya.

Untuk itu, penting menjadi sadar akan pola ini dalam perilaku kita.

Pola asuh yang tidak mendukung dan tidak sensitif dapat mengakibatkan kerusakan jangka panjang yang dapat 'merusak' generasi mendatang.

Moms dapat memutus siklus dan membesarkan anak-anak secara empatik.