Keseringan Ejakulasi Bikin Sperma Tidak Berkualitas

By Gazali Solahuddin, Senin, 3 Oktober 2016 | 04:00 WIB
Untuk bisa membuahi sel telur, kualitas sperma harus berkualitas. (Dini Felicitas)

Tabloid-Nakita.com - Kehamilan Mama terjadi lantaran perjuangan gigih sperma dari Papa. Sperma itu masuk ke dalam rahim, menembus sel telur Mama. Yang berhasil membuahi sel telur Mama hanyalah sperma-sperma berkualitas saja. Supaya Papa bisa memiliki sperma berkualitas, Papa harus memiliki air mani yang berkualitas. Apa beda air mani dan sperma?

Air mani diproduksi oleh buah zakar (testis) dan kelenjar prostat. Begitu juga sperma. Walau begitu, air mani dan sperma diproduksi di tempat terpisah tetapi waktunya bersamaan. Sperma dan air mani diproduksi oleh tubuh pria dalam waktu 2x24 jam, lalu disimpan di tempat penampuangan di dalam testis.

Nah, saat ejakulasi terjadi, keluarlah air mani dari gudangnya sebanyak 2—5 ml (satu sendok teh sampai satu sendok makan) yang di dalamnya terdapat sperma dengan jumlah ribuan, bahkan ratusan juta. Gampangnya, dalam satu cc air mani terdapat 20 jutaan sperma.

Uniknya, saat gudang mengalami kekekosongan, air mani dan sperma langsung diproduksi untuk mengisi kekosongan. Jika gudang penuh tetapi isinya tak kunjung dikeluarkan, secara otomatis tubuh akan mengeluarkan dengan sendirinya, yaitu melalui mimpi basah. Nah, dari sini kita bisa mengetahui bahwa pria yang sudah menikah pun dapat mengalami mimpi basah. Ini normal dan sehat adanya.

Tapi bisa juga, gudang terus-menerus kosong jika sperma terus dikeluarkan (ejakulasi). Hal ini tidak berbahaya, tetapi terlalu sering ejakulasi membuat sperma tidak berkualitas karena tidak mengalami pematangan sempurna. Ingat, air mani dan sperma dihasilkan secara sempurna oleh “pabriknya” setiap 2x24 jam. Kurang dari itu, pabrik tetap bisa mengeluarkan, akan tetapi hasilnya belum sempurna.

Alhasil, hubungan intim yang dilakukan lebih dari sekali dalam sehari menunjukkan kondisi air mani dan sperma yang berbeda-beda. Ejakulasi pertama, biasanya disertai cairan sperma berwarna putih mutiara dan kental, inilah yang bagus. Saat ejakulasi kedua, warnanya mulai pudar dan tidak kental. Kala ejakulasi yang ketiga, warna air mani bening dan encer.

Sebetulnya belum ada teori ilmiah yang mengatakan kualitas sperma bisa dilihat secara kasat mata seperti itu. Asal tahu saja, ukuran sperma sangatlah kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Untuk menentukan kesuburan pria harus dilihat bentuk dan kelengkapan dari sel sperma itu sendiri, seperti kepala, badan, dan ekor yang ukurannya harus normal. Jika tidak, maka akan menyebabkan terjadinya gangguan kesuburan.

Selain pemeriksaan mikroskopik, kadang diperlukan pemeriksaan laboratorium khusus, misalnya kadar testoteron atau penunjang hormon lainnya, bahkan juga kadar mineral yang ada di dalam darah. Semua ini turut menentukan kualitas sperma seorang pria.

Untuk bisa membuahi sel telur, kualitas sperma harus berkualitas.

Narasumber: Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, SpKFR, MKes-MMR Konsultan Seks yang mendalami Seksual Rehab di USA