Anak Perempuan Rentan Alami Skoliosis, Kenali Gejala dan Faktor Penyebabnya

By Finna Prima Handayani, Minggu, 21 Oktober 2018 | 16:08 WIB
Skoliosis lebih rentan terjadi pada anak perempuan (KatarzynaBialasiewicz)

Nakita.id - Skoliosis merupakan salah salah jenis kelainan tulang belakang yang cenderung melengkung ke samping secara tidak normal.

Skoliosis dapat dialami oleh anak-anak dan dewasa, tapi umumnya terjadi pada anak-anak.

Masalah tulang belakang ini sering terjadi pada anak-anak sebelum memasuki usia pubertas, yaitu sekitar usia 10 hingga 15 tahun.

Meskipun dapat juga dialami oleh orang dewasa, tapi gejala skoliosis pada anak-anak dan dewasa ternyata berbeda.

Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Putri Eugenie Miliki Luka Panjang Akibat Skoliosis, Cegah dan Deteksi Gejalanya Sejak Dini!

Dilansir dari laman boldsky.com, berikut ini adalah gejala skoliosis yang dialami oleh Si Kecil, Moms.

Hal pertama yang dapat Moms lihat adalah tinggi bahu Si Kecil yang berbeda, lalu tampak juga posisi kepala yang cenderung miring dari bagian tubuh lainnya.

Kemudian, terlihat salah satu bagian pinggul yang lebih tinggi dari yang lain, serta tulang rusuk yang terlihat menonjol keluar.

Lalu saat Si Kecil berdiri, lengan ia tidak menggantung lurus di samping tubuh.

Baca Juga : Sering Menggosok Wajah saat Membersihkan Makeup Bisa Munculkan Kerutan

Selain itu, ketika Si Kecil sedang berada di posisi membungkuk, kedua sisi punggung berada pada ketinggian yang berbeda.

Lantas, apa faktor yang membuat Si Kecil mengalami skoliosis?

Diketahui jika riwayat keluarga merupakan salah satu faktor utama mengapa Si Kecil mengidap skoliosis.

Maka dari itu, apabila di antara Moms dan Dads mengidap skoliosis, ada kemungkinan akan diturunkan pada Si Kecil.

Baca Juga : Hati-Hati, Timbul Banyak Jerawat Bisa Jadi Gejala Mandul pada Wanita

Faktor selanjutnya adalah jenis kelamin, baik perempuan dan laki-laki memiliki kemungkinan yang sama mengalami skoliosis.

Namun, perempuan lebih berada pada risiko yang jauh lebih tinggi mengalami skoliosis.

Apabila kondisi skoliosis semakin parah, maka tulang rusuk bisa menekan paru-paru dan jantung.

Sehingga membuatnya lebih sulit untuk bernapas dan kerja jantung akan lebih keras untuk memompa darah.

Baca Juga : Nyeri Tulang Belakang? Bisa Jadi Disebabkan 7 Kebiasaan Buruk Ini

Apabila Si Kecil menunjukan gejala-gejala skoliosis, maka dengan segera Moms periksakan ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Nantinya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menggunakan x-ray, radiografi tulang belakang, CT scan atau MRI.