Angelina Sondakh Hingga Arumi Bachsin Pernah Hampir Bunuh Diri, Ini Ciri Orang yang Rentan Bunuh Diri

By Kirana Riyantika, Senin, 22 Oktober 2018 | 07:22 WIB
Angelina Sondakh hingga Arumi Bachsin pernah coba bunuh diri, ini ciri orang yang rentan bunuh diri (Wartakota HenryLopulalan/instagram@arumi_arumi_94)

Nakita.id – Menjadi sehat merupakan salah satu harapan paling besar bagi banyak orang.

Sebab, dengan memiliki tubuh yang sehat maka akan lebih bisa memaknai kebahagiaan dan bisa menikmati indahnya kehidupan.

Banyak orang yang dilanda sakit berharap untuk disembuhkan karena masih ingin berkumpul dengan keluarga. Namun, beberapa orang justru memilih untuk mencoba bunuh diri.

Organisasi kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, ada 40 orang yang bunuh diri setiap detik pada 2015 dan angka ini rupanya terus meningkat.

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data WHO tahun 2012 angka bunuh diri mencapai 4,3 per 100.000 populasi.

Baca Juga : Ibu Muda Asal Riau Bunuh Diri, Pesan Kematiannya Menyentuh Hati

Berdasarkan laporan kepolisian di tahun yang sama, terdapat 981 kasus kematian akibat bunuh diri yang dilaporkan.

Angka ini tidak termasuk kasus-kasus bunuh diri yang tidak dilaporkan ke polisi, karena banyak keluarga di Indonesia menganggap peristiwa bunuh diri sebagai aib yang harus ditutupi.

Kemungkinan bunuh diri bisa meningkat pada seseorang yang menderita gangguan mental, khususnya gangguan bipolar.

Risikonya bisa meningkat 15 kali lipat dibandingkan dengan orang tanpa gangguan.

"Menurut data, sebanyak 36% orang mencoba melakukan tindakan bunuh diri, inilah yang harus dipahami jumlahnya lebih besar dari penderita kanker maupun tekanan darah tinggi yang jumlahnya masing-masing 13% dan 30%," ungkap dr. Hervita Diatri, SpKJ(K) pada Seminar Kesehatan: World Bipolar Day 2018, Launching Boneka Hagi "Help, Hug, Solve The Puzzle" di Hotel Puri Denpasar, Jakarta pada Selasa (20/3/2018).

Beberapa orang yang pernah mencoba bunuh diri mengaku memiliki beberapa alasan mengapa ia begitu ingin bunuh diri dulu.

Mulai dari kekecewaan, depresi, terjerat kemiskinan, bingung cara memperbaiki hidup, hingga karena putus cinta menjadi deretan alasan orang ingin bunuh diri.

Michael Fitzjohn, penulis untuk situs Quora yang sempat ingin bunuh diri membagikan ceritanya.

"Mengalah pada stres itu ada di dalam pikiran seseorang ketika mereka berpikir bunuh diri adalah ide yang bagus.

Baca Juga : Terlihat Akur dan Harmonis, Hal Sepele Ini Justru Bisa Buat Anang dan Ashanty Ribut

Kemarahan dan kebencian mendorong seseorang untuk mempertimbangkan bunuh diri."

Orang-orang yang mempertimbangkan bunuh diri seringkali menyimpan pikiran mereka untuk dirinya sendiri," tulis Fitzjohn.

Menurutnya, tidak semua orang punya pikiran untuk bunuh diri karena depresi.

"Bunuh diri sering dipikirkan setelah peristiwa traumatis terjadi dalam hidup mereka.

Fitzjohn juga menjelaskan, "Nyeri menyerang otak Anda. Anda ingin berhenti. Anda pikir orang-orang di sekitar akan lebih baik tanpa Anda. Seseorang yang berpikir jika bunuh diri ide bagus memiliki momen yang sangat tenang sebelum mereka mencoba bunuh diri."

Fitzjohn mengingatkan, "Jangan biarkan kejadian dalam hidup Anda membuat Anda memutuskan untuk bunuh diri. Satu keputusan impulsif dapat mengakhiri hidup seseorang."

Tak hanya dialami orang biasa, ternyata beberapa artis kondang yang sukses ini juga pernah berencana untuk mengakhiri hidup.

Siapa saja? Berikut ulasannya:

Baca Juga : Selalu Kompak dan Romantis, Ternyata Ini Rahasia Rumah Tangga Harmonis Christian Sugiono

1. Angelina Sondakh

Angelina Sondakh merupakan artis perempuan yang berjaya diantara tahun 1993 hingga 2003. Karirnya di dunia hiburan menjadi melejit ketika dirinya menjadi juara di ajang kecantikan Puteri Indonesia 2001.

Istri dari mendiang Adjie Massaid ini merupakan perempuan terpelajar. Ia sempat bersekolah di Australia dan salah satu universitas Katolik di Jakarta jurusan Ekonomi Pemasaran.

Namun, tahun 2011 hingga 2013 menjadi saat yang sangat sulit bagi kehidupan Angelina Sondakh.

Suami Angelina Sondakh, Adjie Massaid meninggal mendadak sesaat setelah berolah raga. Padahal, selama ini Adjie Massaid dikenal sebagai orang yang sehat dan tak memiliki riwayat penyakit serius.

Ujian belum berakhir, sebab beberapa waktu setelah suaminya meninggal, Angelina Sondakh justru terjerat kasus korupsi.

Saat sedang menjalani sidang kasus korupsi yang menjeratnya, Angelina membacakan nota pembelaan alias pledoinya sendiri.

Dalam pledoinya, Angie membuat pengakuan mengejutkan.

“Saya hampir ingin bunuh diri, tak lama setelah suami saya wafat.”

“Beruntung, saya masih punya Allah SWT dan anak-anak,” kata Angie sambil berurai air mata.

Kini, Angelina Sondakh masih berada di penjara. Meski begitu, Angie tampak lebih tenang dan bisa menerima ujian yang tengah menimpanya.

Terlebih anaknya yang bernama Keanu beranjak besar dan kini menjadi remaja yang tampan.

2. Arumi Bachsin

Arumi Bachsin dikenal sebagai artis peran yang memiliki kulit bersih dan wajah sangat cantik.

Namun, di tengah popularitasnya yang tinggi sebagai seorang artis, Arumi justru kabur dari rumah.

Baca Juga : Mayangsari Ingin Cium Putrinya, Khirani Justru Menolak Sampai Kabur

Kaburnya Arumi dari rumah dikabarkan karena untuk menghindari kedua orangtuanya, Rudi Bachsin dan Maria Lilian Pesch.

Arumi merasa sedih karena orangtuanya tak setuju dirinya berpacaran dengan aktor asal Malaysia bernama Miller.

Saat itu, Arumi yang dalam keadaan depresi, memilih kabur dan akhirnya tinggal di rumah singgah di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.

Tak cuma itu, saking depresinya, Arumi disebut beberapa kali melakukan percobaan bunuh diri.

“Dia sempat beberapa kali mau bunuh diri, tapi untungnya kini dia dilindungi oleh LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban),” kata Dr. Teguh Soedarsono, S.IK., S.H.,MSi, penanggung Jawab Bidang Hukum, Diseminasi dan Humas LPSK.

“Dia mengalami traumatik yang sangat hebat sehingga psikisnya terganggu.”

“Bahkan Arumi sampai takut untuk ketemu orangtuanya,” kata Dr. Teguh kepada Nova.id tahun 2011 silam.

3. Andhika Kangen Band

Andhika Mahesa dikenal sebagai vokalis salah satu band yang ternama di tanah air, Kangen Band.

Suara merdu yang dimiliki Andhika mampu membuat para penggemar menjadi terpukau.

Sayangnya, Andhika justru harus masuk penjara karena kasus narkoba di tengah popularitasnya.

Setelah keluar dari penjara, Andhika kembali bergabung dengan Kangen Band namun karirnya justru anjlok.

Andhika dikabarkan memiliki masalah mendenai kesepakatan kerja dengan Kangen Band, sehingga ia dikeluarkan dari band.

Selain karir yang merosot, Andhika juga kerap mengalami masalah dalam rumah tangganya terdahulu.

Frustasi karena tak punya penghasilan untuk menghidupi keluarga, Andika sempat dikabarkan melakukan percobaan bunuh diri.

5 tipe orang yang paling rentan bunuh diri

Depresi atau kondisi sedih yang luar biasa menjadi kondisi yang peling memungkinkan seseorang untuk bunuh diri.

Ternyata, ada lima tipe orang yang memiliki peluang lebih besar untuk mengalami depresi dan cenderung bunuh diri.

Siapa saja? Berikut ulasannya dilansir dari lifestyle.kompas.com:

1. Perokok

Merokok dikenal sebagai salah satu kebiasaan yang bisa merusak kesehatan fisik. Para perokok mengaku bahwa dirinya merasa lebih tenang setelah merokok.

Namun, para peneliti justru menemukan hal mengejutkan, yaitu merokok ternyata juga bisa merusak mental.

Baca Juga : Afgan dan Rossa Dikabarkan Sudah Menikah, Ternyata Ibu Afgan Pernah Ungkap Hal ini

Peneliti dari Washington University School of Medicine menemukan, peningkatan pajak harga rokok berhubungan dengan penurunan kasus bunuh diri di suatu daerah.

Mereka menyimpulkan, merokok berhubungan dengan tindakan nekat tersebut.

Diperkirakan dampak merokok terhadap bunuh diri berhubungan dengan sifat adiksi yang diberikan rokok.

2. Memiliki sindrom asperger

Sindrom asperger merupakan salah satu gangguan spektrum autis. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan berkomunikasi dan gangguan perilaku.

Sebuah studi baru-baru ini pada populasi di Inggris menunjukkan, orang dengan asperger sembilan kali lebih mungkin untuk memikirkan bunuh diri di beberapa titik dalam hidupnya.

Ini mungkin dikarenakan mereka cenderung merasa depresi akibat isolasi sosial, kesepian, tidak berprestasi, dan pengangguran.

3. Remaja yang diadopsi

Menurut penelitian, banyak remaja yang diadopsi menunjukkan tanda-tanda gangguan psikotik sekaligus penyalahgunaan narkoba.

Sebuah studi baru-baru ini yang melibatkan remaja asal Minnesota mengungkapkan, 47 dari 56 kasus bunuh diri dilakukan oleh remaja yang diadopsi.

Ini biasanya dipicu oleh perselisihan keluarga, stres akademis, perilaku lingkungan, dan mood negatif.

Selain itu, remaja yang mengetahui bahwa dirinya anak adopsi cenderung merasa kurang percaya diri di kehidupannya dan rentan mengalami kerapuhan dalam hal mental.

Baca Juga : Mike Tyson Miliki Kehidupan Seksual yang Menyimpang, Ini Faktanya

4. Orang dengan gegar otak

Cidera otak karena trauma dapat merusak kesehatan saraf orang, terutama remaja yang masih bertumbuh.

Sebuah studi baru-baru ini menemukan, gegar otak juga berhubungan dengan kematian dini, yang paling sering adalah akibat bunuh diri.

Remaja yang mengalami gegar otak tiga kali lebih mungkin untuk bunuh diri.

5. Pemusik

Steve Sack, direktur di Center for Suicide Research dan profesor di Wayne State Uniersity menjelaskan, laju bunuh diri di antara pemusik tiga kali lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional.

Ini karena pekerja seni, termasuk penulis, aktor, atau pelukis, lebih rentan terpapar depresi dan pikiran-pikiran bunuh diri.

Tanda-tanda orang ingin bunuh diri

Bila Moms memiliki teman, saudara, kerabat, atau mungkin pasangan (dan mungkin juga mantan) yang depresi dan gelagatnya terlihat seperti ingin bunuh diri, jangan dibiarkan. Moms mungkin bisa menghiburnya atau membuatnya lepas dari rasa depresi.

Ada beberapa tanda orang ingin bunuh diri atau merencanakan untuk mengakhiri hidupnya, yaitu:

- Selalu berbicara atau berpikir tentang kematian.

- Depresi klinis (kesedihan mendalam, kehilangan minat, sulit tidur dan makan) yang semakin lama semakin memburuk.

- Memiliki “harapan untuk mati”, sering nekat dan melakukan hal-hal yang berisiko menyebabkan kematian, seperti ngebut di jalan atau menerobos lampu merah.Kehilangan minat terhadap sesuatu yang sebelumnya sangat ia sukai.

Baca Juga : Penata Rias ini Bocorkan Rossa dan Afgan Sudah Menikah, Ternyata Bukan yang Pertama Kalinya!

- Sering bilang bahwa hidupnya hancur, tidak ada harapan, bahwa ia tidak bisa membantu apapun, dan tidak berguna.

- Mudah menyerah, keinginan berubah-ubah.

- Sering mengatakan kalimat seperti “Akan lebih baik kalau aku tidak ada,” atau “Aku ingin mati saja”.

- Tiba-tiba, secara tidak terduga berubah dari sangat sedih menjadi sangat tenang dan bahagia.

- Membicarakan tentang bunuh diri atau membunuh seseorang.

- Bertemu atau menghubungi teman dan keluarga untuk mengatakan selamat tinggal. Bisa lewat percakapan langung atau lewat surat.

-Orang-orang yang gerak-geriknya memperlihatkan tanda-tanda peringatan di atas, terutama jika orang tersebut pernah mencoba bunuh diri sebelumnya.

Berdasarkan American Foundation for Suicide Prevention, seperti dikutip WebMD, antara 20%-50% orang yang memutuskan untuk bunuh diri, sebelumnya pernah berencana bunuh diri.

Jika Moms  bertemu dengan orang yang depresi dan berbicara tentang bunuh diri, membuat gerakan seperti ingin bunuh diri, atau berencana bunuh diri, perlakukanlah sebagai keadaan darurat.

Dengarkan orang tersebut, tapi jangan coba untuk berdebat dengannya. Segera cari bantuan dari petugas profesional seperti polisi, psikiater, atau dokter.