Dikenal Serba Ada, Hotman Paris Nyaris Bunuh Diri Karena Depresi, Kenali Cirinya!

By Maharani Kusuma Daruwati, Senin, 22 Oktober 2018 | 10:48 WIB
Hotman Paris Hutapea (Instagram/hotmanparisofficial)

Nakita.id - Hotman Paris Hutapea dikenal sebagai salah satu pengacara yang sukses.

Ia kerap pamer kehidupannya yang serba ada dan tampak begitu menyenangkan.

Dikenal sukses dan bergelimang harta, siapa sangka Hotman Paris ternyata pernah hampir bunuh diri.

Baca Juga : Hotman Paris Sempat Mau Bunuh Diri, Ini Alasannya Batalkan Niatnya

Hotman Paris pernah mengalami stres dan frustasi ketika bekerja di Bank Indonesia hingga ingin mengakhiri hidupnya.

Banyak yang tak menyangka, seorang pengacara kelas kakap dan kaya raya seperti Hotman Paris yang terkenal tegas dan bergelimang harta ini pernah mengalami masa sulit dan ingin mencoba untuk bunuh diri.

Namun, di balik itu semua apa yang dialami Hotman ini pun dapat menjadi inspirasi banyak orang.

Membuat orang termotivasi untuk menjadi lebih baik dan sukses meski pernah merasakan terpuruk.

Percobaan bunuh diri seperti Hotman Paris ini biasa terjadi karena depresi atau ftrustasi.

Agar tak terjadi seperti Hotman, ada baiknya Moms kenali gejala atau tanda depresi agar dapat melakukan penanganan lebih lanjut sebelum terlambat.

Depresi merupakan salah satu penyakit mental yang dapat dialami siapa saja.

Studi menunjukkan bahwa sebenarnya ini adalah kondisi medis yang dapat diobati seperti penyakit lainnya.

Namun, langkah pertama untuk menyingkirkan masalah adalah Moms dapat memahami kondisi jika tengah mengalami depresi.

Ada gejala tertentu yang harus Moms ketahui untuk dapat mengidentifikasi dengan benar, apakah sedang depresi atau bukan.

Melansir dari Bright Side, inilah tanda-tanda yang paling umum Moms mungkin depresi dan harus berkonsultasi dengan dokter.

Baca Juga : Happy Salma Bagikan Foto Besama Ketiga Kakak Adiknya, Cantik Semua!

1. Lelah

Merasa kurangnya energi berlangsung selama beberapa hari berturut-turut.

Meskipun rutinitas Moms tidak banyak berubah, tubuh terasa lelah saat bangun.

2. Merasa tidak berharga dan tidak layak untuk hidup

Moms mungkin mulai percaya bahwa Moms tidak berguna. Pikiran bunuh diri juga bisa terjadi, dan Moms mungkin tidak takut mati karena tidak melihat titik dalam hidup.

3. Moms memiliki masalah konsentrasi dan/atau memori

Moms mulai melupakan hal-hal penting dan tidak dapat dengan mudah mengingat nama atau nomor telepon.

Mendengarkan seseorang atau membaca buku menjadi tantangan, karena Moms tidak dapat fokus pada apa yang sedang terjadi.

 

Baca Juga : Sule Dikabarkan Dekat dengan Pesinden: Laki-laki atau Perempuan yang Lebih Cepat Move On Setelah Cerai?

4. Mengalami masalah tidur

Ini bisa berupa insomnia atau Moms tidur lebih lama. Bahkan setelah malam yang panjang di tempat tidur, Moms masih menginginkan lebih banyak tidur.

Moms tidak memiliki energi dan merasa seperti dapat menghabiskan sehari penuh di tempat tidur.

5. Berat badan berubah

Moms tiba-tiba mengalami kenaikan atau menurunkan berat badan.

Moms juga bisa mengembangkan nafsu makan yang sangat besar dan merasa lapar terus-menerus terlepas dari berapa banyak yang Moms makan.

Atau Moms bahkan berhenti merasa lapar sama sekali.

6. Tidak ada yang membuat senang

Bahkan hal-hal, aktivitas, dan orang-orang yang Moms sukai tidak menambah kebahagiaan dalam hidup Moms.

Terus-menerus merasa bosan, lelah, dan tidak memiliki keinginan untuk melakukan hobi seumur hidup Moms atau bertemu sahabat.

7. Suasana hati sedang down

Moms merasa selalu sedih, cemas, atau jengkel dan l tidak dapat menentukan alasan yang jelas untuk itu.

8. Kesehatan memburuk

Moms tiba-tiba mulai mengalami sakit atau nyeri, paling sering di persendian atau punggung.

Moms juga mungkin mengalami masalah pencernaan.

Tak satu pun dari ini memiliki alasan yang mudah dijelaskan, seperti trauma atau makan siang yang berlemak dan ini tidak sembuh dengan perawatan medis biasa.

Baca Juga : Anak Nycta Gina Alami Tongue Tie Hingga Tak Bisa Nyusu Sejak Lahir, Kenali Gejalanya!

Ingat gejala depresi, semua kondisi diatas harus dirasakan secara berlanjut.

Jika Moms atau keluarga atau teman-teman menunjukkan tanda-tanda depresi, ada baiknya berbicara dengan dokter yang dapat memeriksa keadaan pikiran dan menetapkan perawatan yang tepat. (*)