Penyakit Laringitis Bisa Dialami Bayi dan Anak, Catat Tanda-tandanya

By Fadhila Afifah, Selasa, 23 Oktober 2018 | 18:14 WIB
Laringitis dapat terjadi pada bayi dan anak (iStockphoto / Madhourse)

Nakita.id - Laryngitis atau Laringitis disebut juga sebagai

Bayi dan anak-anak juga rentan terhadap laringitis jika mereka sering berada di sekitar anak-anak lain yang mungkin sedang terinfeksi virus.

Baik infeksi virus dan bakteri dapat menyebar dengan cepat dari anak ke anak.

Laringitis juga dapat berkembang jika Si Kecil berteriak atau menyanyi terlalu banyak.

Hal ini menyebabkan benjolan terbentuk pada pita suara mereka.

Baca Juga : Zaskia Adya Mecca Bahagia saat Menyusui Anaknya, Inilah Manfaat Menyusui untuk Moms

Jika Moms mendengar suara Si Kecil serak atau lemah atau mereka mengatakan tenggorokan mereka sakit, pastikan mereka mengistirahatkan suaranya.

Juga, minta mereka minum air putih untuk mengurangi kemungkinan laringitis virus.

Laringitis biasanya hilang dalam dua minggu.

Jika gejala Si Kecil tidak membaik atau memburuk, bawa mereka ke dokter.

Seorang dokter dapat menentukan apakah faktor-faktor lain menyebabkan laringitis atau jika antibiotik untuk infeksi bakteri diperlukan.

Baca Juga : 6 Penyebab Kanker Paru-paru yang Tidak Berkaitan Dengan Rokok, Catat!

Tetapi gejala-gejala tertentu juga dapat menunjukkan bahwa Si Kecil mengalami infeksi bakteri yang serius di sekitar kotak suara (laring), yang disebut epiglotis.

Epiglotis adalah flap jaringan yang menutupi laring (kotak suara) dan trakea (tabung pernapasan) saat kita makan atau minum.

Itu membuat partikel makanan dan cairan keluar dari paru-paru.

Epiglotitis adalah infeksi epiglotis dan jaringan di sekitarnya.

Selama epiglotitis, jaringan membengkak ke titik yang dapat menutup batang tenggorokan.

Baca Juga : 8 Manfaat Serai Untuk Kesehatan dan Kecantikan Tubuh, Moms Harus Tahu!

Epiglotis dapat berakibat fatal jika tidak diobati.

Temui dokter segera jika Si Kecil memiliki gejala:

- kesulitan menelan

- masalah pernafasan, seperti harus bersandar ke depan untuk bernafas

- air liur berlebih

- suara bernada tinggi saat bernafas

- suara teredam

- demamBiasanya, Si Kecil akan membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk menyembuhkan penyakit.

Si Kecil akan diberikan antibiotik IV dan sering glukokortikoid atau deksametason.

Baca Juga : Inilah Kesalahan Mencuci 'Bra' yang Sering Terjadi, Bisa Membuatnya Cepat Rusak

Epiglotitis kebanyakan menyerang anak-anak usia 2 hingga 6 tahun.

Tetapi seorang anak dari segala usia, atau orang dewasa, dapat terkena.

Vaksin Hib melindungi anak-anak dari bakteri Haemophilus influenzae tipe b.

Vaksin telah membantu mengurangi jumlah kasus epiglotitis yang disebabkan oleh bakteri ini.

Baca Juga : Saat Akan Stroke Tubuh Memberikan 6 Tanda Peringatan Berikut

Beberapa gejala bisa serius atau menunjukkan masalah yang mendasar.

Gejala-gejala ini termasuk:

- kesulitan menelan

- batuk darah

- demam yang tidak sembuh dengan pengobatan

- melemahkan rasa sakit di tenggorokan Anda

Temui dokter jika gejala umum tidak hilang setelah satu minggu, atau mereka memburuk pada Si Kecil.

Atau bila Moms sudah melihat gejala yang semakin parah sebelum satu minggu, Si Kecil perlu di periksakan ke dokter.