Tabloid-Nakita.com – Kehamilan seharusnya menjadi kabar bahagia bagi siapapun. Namun, ibu hamil justru mengalami kesedihan pada saat hamil. Adakah yang salah? Ternyata, ibu hamil sering menangis merupakan kondisi yang normal saja lo. Perubahan suasana hati selama kehamilan bisa disebabkan oleh stres, kelelahan dan perubahan hormonal. Perubahan hormonal kala hamil memengaruhi neurotransmitter yang berfungsi membawa pesan kimiawi di otak.
Baca juga: Saat hamil sedih berkepanjangan
Tidak semua Mama akan mengalami kondisi ini. Beberapa Mama sebenarnya bisa menanggapi perubahan ini dengan emosi yang positif. Namun, secara umum lebih banyak ibu hamil yang cenderung sedih atau sering menangis. Biasanya rasa sedih muncul pada usia kehamilan 6 hingga 10 minggu. Perasaan akan membaik pada trimester kedua dan kembali muncul mendekati waktu melahirkan.
Ada beberapa faktor yang membuat pikiran ibu hamil menjadi terganggu sehinga sering terlihat sedih. Biasanya Mama akan mengkhawatirkan apakah Mama kelak menjadi ibu yang baik. Selain itu, kesehatan janin juga menjadi faktor penyebab ibu hamil sering merasa sedih atau menangis. Mama juga mungkin mengkhawatirkan masalah keuangan keluarga yang bertambah setelah si kecil lahir.
Baca juga: Jika gelisah saat hamil
Sementara itu, perubahan fisik kehamilan juga memengaruhi rasa sedih saat hamil. Perubahan seperti sakit perut, kelelahan dan sering buang air kecil kerap menjadi beban. Apalagi Mama bisa saja merasa tidak bisa mengontrol tubuh Mama. Bahkan, perubahan fisik seperti bertambahnya berat badan dan lemak berpengaruh pada rasa sedih yang muncul kala hamil.
Baca juga: Stres dapat ganggu kehamilan
Jika mengalami ibu hamil sering menangis, ada baiknya Mama segera mencari dukungan psikis dari orang sekitar. Jangan malu untuk meminta bantuan atau bertanya pada orang sekitar apa yang terjadi pada tubuh Mama. Biasanya Mama khawatir karena tidak memahami dan belum menerima perubahan tersebut. Pola hidup sehat juga membantu Mama terhindar dari masalah kesehatan saat hamil.