Berita HOAX Kesehatan : 4 Pengobatan Stroke Ini Ternyata Hanya Mitos

By Soesanti Harini Hartono, Rabu, 24 Oktober 2018 | 16:25 WIB
Jangan sampai termakan beberapa mitos pengobatan stroke yang ternyata hoax karena tidak terbukti keefektifannya. (Medscape)

Nakita.id.- Untuk pengetahuan Moms, stroke adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kematian dan kecacatan.

Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) 2013 tercatat sebesar 12,1% dengan provinsi tertinggi adalah Sulawesi Selatan (17,9%).

Dari Riskesdas 2013 juga diketahui, 1 dari 3 orang berusia 45 tahun ke atas di Indonesia ditemukan mengidap stroke. Mengkhawatirkan ya, Moms 

Baca Juga : Cara Cepat Pertolongan Stroke, Ini 4 Hal yang Harus Segera Dilakukan

Karena itu, penting sekali untuk memahami hal-hal seputar stroke termasuk upaya penyembuhannya.

Jangan sampai termakan beberapa mitos pengobatan stroke yang ternyata hoax karena tidak terbukti keefektifannya.

Nah, berikut kita kupas satu per satu beragam cara pengobatan stroke yang ternyata hanya mitos.

1. Gelang 'kesehatan'.

Harganya tidak murah, Moms. Mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tetapi diragukan khasiatnya, apalagi untuk menyembuhkan stroke.

"Gelang kesehatan katanya bisa melancarkan aliran darah, mengobati diabetes melitus, melancarkan stroke. Ya kalau dipikirkan enggak mungkin.

Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Bau Mulut? Coba Cek Apa Yang Moms Minum

Kalau misalnya dia sudah darahnya kental, kemudian sudah ada hipertensi, kencing manis, penggunaan gelang atau kalung apa pun tidak akan menyembuhkan. Tetap harus diobati," demikian kata dr Sahat Aritonang, Sps, MsiMed, FINS, FINA, dokter spesialis saraf dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya seperti dikutip dari situs Halo Sehat.

2. Pengobatan alternatif

Banyak pengobatan alternatif yang beredar di masyarakat misalnya merendam kaki yang lumpuh karena stroke dengan minyak tanah dicampur es batu.

Ada juga dengan pengobatan diungkep atau okup yakni pasien dibawa masuk ke ruangan yang diuap dengan rempah-rempah dan dedaunan.

Baca Juga : Perusahaan Jepang Membayar Mahal Karyawan Yang Jam Tidurnya Bagus

"Karena mitos ini, malah sering menghambat kita untuk memberikan pengobatan yang tepat karena pergi ke rumah sakit jarang sekali baru kena stroke (langsung dibawa berobat).

Rata-rata sudah dari kemarin bahkan ada yang sudah dua hari yang lalu. Karena apa? Karena banyak yang dicoba macam-macam, baru di bawa ke kita (dokter)," masih kata dr Sahat.

3. Tusuk jari hingga berdarah

"Tidaklah benar kita menusuk telinga atau jari sampai berdarah-darah sehingga stroke-nya menjadi hilang," kata dr Frandy Susatia, SpS dari RS Siloam Kebon Jeruk, beberapa waktu lalu.

Memberikan pertolongan yang tidak tepat seperti ini hanya akan membuat waktu semakin terbuang.

Baca Juga : Tak Diduga, Bahan Dapur Ini Mampu Hancurkan Sel Kanker dan Diabetes!

Belum lagi risiko lainnya seperti infeksi jika jarum yang ditusukan juga tidak steril. Sebaiknya jika sudah menemukan pertanda stroke langsung disegerakan mencari pertolongan medis.

4. Stroke ringan bisa sembuh sendiri

Dilaporkan dalam British Journal of Surgery, seminggu setelah serangan stroke terjadi hampir semua pasien (99%) sebetulnya menunjukkan gejala adanya sumbatan darah.

Namun lebih dari 60% pasien tersebut menunda mencari pengobatan.

Baca Juga : Kudapan Malam, Anti Gemuk dan Mudah Dibuat: Yoghurt Mangga Sereal

"Stroke ringan hingga stroke berat, harus segera ke rumah sakit. Karena kalau dia ke rumah sakit kan dokter akan melihat dan melakukan pemeriksaan.

Yang terpenting sebenarnya kita mengetahui jenis strokenya apa. Karena ringan bisa berkembang jadi berat," ujar dr Sahat. (*)