Lion Air JT 610 Jatuh, Ini Panduan Aman Membawa Bayi Saat Naik Pesawat

By Fadhila Afifah, Senin, 29 Oktober 2018 | 15:59 WIB
Panduan keselamatan membawa bayi di pesawat (iStockphoto)

Nakita.id - Kabar terjatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang cukup mengejutkan masyarakat Indonesia.

Pesawat itu dipastikan jatuh di sekitar perairan dekat Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.

Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Sindu Rahayu, menuturkan, pesawat tersebut membawa 181 penumpang, terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi.

Baca Juga : Pesawat Lion Air Dipastikan Jatuh, Ada Penumpang 2 Bayi dan 1 Anak

"Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot dan lima FA (flight attendant). Sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih tiga jam," ujar Sindu dilansir dari Kompas.com.

Sebelumnya, pesawat dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018, sekitar pukul 06.33 WIB.

Kabar duka ini tentu membuat siapapun sedih, terutama bagi para keluarga korban.

Mengingat pentingnya menjaga keselamatan saat membawa Si Kecil bepergian dengan pesawat, berikut panduan keamanan saat pesawat lepas landas.

Baca Juga : BREAKING NEWS: Pesawat Lion Air JT-610 Rute Jakarta - Pangkal Pinang Hilang Kontak

1. Si Kecil duduk di car seat bayi

Federal Aviation Administration mengatakan lengan orangtua tidak memberikan perlindungan yang memadai selama turbulensi.

Tempat terbaik untuk Si Kecil ialah duduk di car seat-nya .

Namun pastikan kursi car seat menunjukkan stiker yang disetujui untuk digunakan baik di kendaraan bermotor maupun pesawat terbang.

Beberapa penerbangan memperbolehkan anak-anak di bawah dua tahun untuk terbang gratis di pangkuan orang dewasa, tapi ini bukan pilihan paling aman.

Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Menyusui Bayi? Begini Penjelasannya, Moms!

Duduk sendiri dengan sabuk pengaman pada dasarnya lebih aman bagi anak dibandingkan hanya ditopang oleh tangan orangtua ketika pesawat melewati pusaran udara/turbulensi.

2. Pilih jam terbang sesuai jam tidur Si Kecil

Jam tidur malam cocok untuk perjalanan panjang dan jam tidur siang untuk perjalanan pendek.

Untuk penerbangan pendek, pilih penerbangan tanpa henti.

Semakin cepat tiba di tempat tujuan akan semakin baik. 

Sedangkan untuk perjalanan panjang (lebih dari 5 jam), pertimbangkan perhentian sejenak/transit.

Penerbangan langsung akan memudahkan karena tidak harus repot berganti pesawat.

Baca Juga : Lion Air JT 610 Jatuh, Ini 5 Cara Selamat Dari Kecelakaan Pesawat!

3. Pastikan kondisi Si Kecil

Pastikan anak dalam kondisi tidak lelah dan lapar dalam perjalanan menuju bandara.

Penerbangan jarak jauh umumnya menyediakan makanan bagi penumpang.

Tapi sangat sedikit maskapai yang menyediakan makanan khusus anak.

Oleh sebab itu, sediakan makanan dari rumah, khusus untuk anak.

4. Kenakan pakaian yang nyaman

Kenakan pakaian yang nyaman dan tidak mudah kusut.

Karena suhu udara di dalam kabin pesawat cukup dingin, sediakan mantel dalam tas tangan.

Baca Juga : Catat! Ini 3 Hal Penting Mempersiapkan Mental Untuk Kehamilan Pertama

Jangan lupa pula membawa kaus kaki dan topi.

5. Perhatikan teknik keselamatan dengan saksama

Sebelum lepas landas, awak kabin selalu memeragakan teknik penyelamatan selama penerbangan.

Perhatikan dengan saksama karena penumpang yang membawa anak-anak harus menolong diri sendiri lebih dulu sebelum menolong anak-anak, seperti pengenaan jaket pelampung atau penggunaan masker oksigen.

6. Gunakan penutup telinga

Salah satu alasan paling umum bayi dan anak-anak menangis saat berada di pesawat adalah adanya tekanan di saluran telinga.

Memang, penambahan tekanan udara di dalam kabin selama pesawat mengudara atau pengurangan tekanan udara secara drastis menjelang pesawat mendarat bisa berpengaruh besar pada telinga Si Kecil.

Baca Juga : Kronologi Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610, Pilot Sudah Punya Jam Terbang Tinggi

Jika anak masih menyusu atau mengedot susu botol, mintalah ia melakukannya selama pesawat lepas landas atau mendarat agar tekanan di telinga stabil.

Anak-anak batita yang sudah lebih besar dapat diminta mengunyah permen.