Gejala Penyakit Pada Bayi Baru Lahir yang Perlu Diwaspadai

By Gisela Niken, Jumat, 14 Oktober 2016 | 07:00 WIB
Tes Mata untuk Bayi Baru Lahir, untuk Apa? (Dini)

Tabloid-Nakita.com – Bayi baru lahir perlu penjagaan dan kontrol khusus sebab sistem kekebalan tubuhnya yang masih rendah. Hal ini dapat berpotensi pada penyakit pada bayi baru lahir. Apalagi saat di dalam rahim ibu, bayi cenderung terlindung dari sejumlah penyakit. Namun, Mama bisa mencegah terjadinya penyakit dengan melihat tanda dari bahaya berikut ini.

Baca juga: 5 penyakit penyebab bayi rewel

1.Penyakit kuning

Lebih dari 50% bayi bisa mendapatkan penyakit kuning pada minggu pertama kehidupan. Pada umumnya, kadar bilirubin bayi akan meningkat pada minggu pertama kemudian berangsur menurun. ASI dapat membantu menyeimbangkan kadar bilirubin.  Maka penting bagi Mama untuk melihat kadar bilirubin dalam tubuh. Penyakit kuning yang dibiarkan akan berdampak mengganggu perkembangan bayi.

Baca juga: Penyebab gangguan pencernaan bayi baru lahir

2.Sistem pencernaan

Bayi baru lahir belum memiliki bakteri atau enzim penernaan yang digunakan untuk memproses bilirubin. Selain itu, sistem pencernaan bayi memang cocok untuk menerima ASI. Maka, masalah pencernaan mungkin terjadi jika ia menerima asupan non-ASI. Salah satu faktor yang bisa menyembuhkan dari penyakit kuning ialah sistem pencernaan yang dimiliki oleh bayi.

3.Penyakit hemolitik

Penyakit berbahaya yang ini biasanya terjadi karena masalah darah antara Mama dan bayi. Perbedaan rhesus golongan darah Mama dan si kecil menjadi penyebabnya. Perbedaan ini membuat antibodi Mama yang masuk ke dalam plasenta dapat menyerang sel-sel darah merah bayi baru lahir. Kondisi ini sebenarnya bisa dideteksi sejak kehamilan dan dapat dikurangi risikonya. Penyakit ini bisa menyebabkan kesulitan napas pada bayi.

Baca juga: 7 bahaya bila bayi sering dicium

4.Hipotiroid.

Penyakit bayi baru lahir ini kadang tidak disadari oleh banyak orang. Jika tidak cepat diatasi, kondisi ini akan menyebabkan masalah seperti masalah perkembangan. Kekurangan tiroid ini biasanya ditandai dengan bayi jarang menangis dan sembelit. Si kecil butuh penanganan dokter jika ia mengalami kondisi ini.