#LovingNotLabelling, Berikut Ilmu, Manfaat dan Keseruan yang Didapat di Acara Coaching Clinic Hypnotalk

By Poetri Hanzani, Sabtu, 3 November 2018 | 17:33 WIB
#LovingNotLabelling, berikut ilmu, manfaat dan keseruan yang didapat di acara coaching clinic hypnotalk pada Sabtu, 3 November 2018 (Indah Permatasari/Nakita.id)

Senada dengan Ajeng, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Psi., Psikolog Anak dan Keluarga, dari Universitas Indonesia, saat diwawancara Nakita.id, menjelaskan bahwa efek labelling itu tidak melulu negatif, ada juga yang positif.

Labelling bisa memotivasi seseorang untuk mencapai seperti yang diharapkan, sebab labelling sama seperti memberikan label di kaleng makanan.

Di mana kita menempatkan kata-kata tertentu pada seseorang yang seakan-akan memberikan merek bahwa dia adalah seperti itu.

Namun, di balik efek positif tersebut, tersimpan pula efek negatif bila tindakan labelling diberikan secara terus-menerus dan tanpa pembuktian.

Baca Juga : #LovingNotLabelling, HypnoTalk dengan Teknik Self Hipnosis, Agar Tidak Melakukan Labelling pada Anak!

“Efek negatif labelling itu banyak yang negatif. Efek negatif labelling itu adalah membatasi,” ujar Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina ini saat ditemui di kawasan Depok, Jawa Barat, pada Kamis (13/9).

Nina menjelaskan, setidaknya ada 3 efek negatif yang perlu disadari dari tindakan labelling pada anak; membatasi minat, membatasi konsep diri, dan membatasi cara orang memperlakukan anak.

Tidak hanya itu, Nina mengatakan bahwa pembatasan tidak hanya dirasakan oleh anak tetapi juga orang disekitar anak.

Penting diingat, “Efek labelling yang paling signifikan adalah label dari orangtua dan keluarga, karena bagaimana pun itu adalah lingkungan terdekat anak," pun lanjut Nina, besarnya efek labelling bukan hanya dari kedekatan terhadap anak, tetapi juga seberapa sering label itu disampaikan kepada anak.

“Semakin sering itu disampaikan dan intonasinya juga keras, maka itu akan lebih berpengaruh pada anak dibandingkan yang lebih jarang dikatakan dan sambil lalu,” tambahnya.

Para ahli mengatakan, anak yang masih di bawah usia 12 tahun masih sangat mudah terpengaruh oleh labelling yang dilekatkan padanya.

Baca Juga : #LovingNotLabelling, Inilah Penyebab Orangtua Mencap Anak, Stop Labelling!