Shakira Aurum Sakit Leukemia, Ahli: Penderita Kanker Butuh Tim Dukungan Kanker

By Kirana Riyantika, Selasa, 6 November 2018 | 11:18 WIB
Shakira, anak Denada terkena leukemia, ahli:penderita kanker butuh tim dukungan (instagram@denadatambunan)

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk membentuk tim dukungan kanker adalah mendapat dokter yang membuat pasien merasa nyaman dan dapat dipercaya.

"Bagian penting dari memilih dokter adalah menemukan seseorang yang dapat Anda percaya dan dengan siapa Anda dapat berkomunikasi. Jika Anda merasa dokter bisa menjelaskan dengan jelas dan memahami kebutuhan Anda, itu adalah pertanda baik. Untungnya, ada banyak dokter yang luar biasa dalam pengobatan kanker, "kata Burstein.

Dalam banyak kasus, ahli onkologi akan bekerja sama dengan perawat onkologi atau praktisi perawat.

Penderita kanker perlu menemukan perawat yang membuatnya merasa nyaman selama menjalani perawatan.

"Dokter sering sangat fokus pada memberikan perawatan dengan tingkat akurasi teknis yang tinggi. Sering kali, perawat yang mengetahui pasien dengan baik akan memiliki wawasan tambahan tentang bagaimana pasien melakukan dari sudut pandang yang lebih luas. Itulah mengapa sangat penting untuk memiliki tim penyedia yang efektif: dokter, perawat, staf administrasi. Semua bekerja sama dalam perawatan Anda, "kata Burstein.

Ades mengatakan bahwa bagi banyak orang, duo ahli onkologi dan perawat membentuk inti dari tim dukungan kanker.

Mereka harus memandu pasien melalui perawatan. Pastikan pasien tahu tahu siapa mereka.

"Ketika mereka didiagnosis mengidap kanker, kebanyakan pasien melihat begitu banyak ahli namun hanya sebentar sehingga beberapa bahkan tidak tahu siapa dokter mereka.

Itu masalah. Jika Anda memiliki keraguan, tanyakan saja. Ini mungkin tampak seperti pertanyaan konyol, tetapi Anda harus tahu siapa yang mengoordinasi perawatan Anda dan siapa yang harus dihubungi dengan pertanyaan,” kata Buckner.

Pengakuan seorang yang sembuh dari kanker berkat dukungan yang kuat

Ungkapan kanker bisa disembuhkan bukan hanya isapan jempol semata, Moms.

Seorang mantan penderita kanker bernama Djap Kie Nam membagikan kisahnya di acara Living your Best Life with Cancer yang diadakan oleh Parkway Cancer Center (PCC) di Jakarta tahun lalu.