Tabloid-Nakita.com – Sebelum hamil Mama mengalami obesitas atau kegemukan? Tak perlu khawatir, ada beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengatur kenaikan berat badan saat hamil. Kenaikan berat badan perlu diatur agar kehamilan tetap sehat dan tidak mengancam kesehatan janin.
Baca juga: Kebutuhan kalori ibu hamil
Kehamilan jelas bukan waktu yang tepat bagi ibu hamil untuk melakukan pengurangan asupan makanan atau melakukan diet. Menurunkan berat badan saat hamil memang tidak dianjurkan. Maka, bagi Mama yang gemuk sebaiknya mengatur kenaikan berat badan. Pemilihan pola makan dan perubahan pola tersebut menjadi cara agar kondisi berat badan tidak menganggu kesehatan janin.
Baca juga: Ini berat badan ideal saat hamil, di cek ya Mam!
Pada trimester pertama, normal bagi Mama untuk mengalami penurunan berat badan. Sebagian ibu hamil mengalami morning sickness. Mual dan muntah dapat mengurangi nafsu makan dan menyebabkan Mama kehilangan kalori. Meski begitu, janin tetap perlu mendapatkan kalori. Mama dengan berat badan berlebih biasanya mengalami cadangan ekstra kalori lemak. Kondisi ini menguntungkan bagi Mama sebab saat asupan kalori berkurang, janin tetap bisa bertumbuh.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan keteraturan makan saat hamil menjadi kunci kehamilan sehat. Cobalah untuk mengatur asupan karbohidrat, protein dan aneka vitamin. Wanita dewasa umumnya memerlukan 2.500 kalori per hari, maka pada wanita hamil peningkatan dilakukan sekitar 300 kalori per hari. Jadi, bukan berarti Mama langsung makan dalam jumlah porsi besar.
Baca juga: Kenaikan berat badan ibu hamil yang dianggap normal
Tidak hanya mengatur porsi makan, jadwalnya pun perlu diperhatikan untuk mengatur kenaikan berat badan saat hamil. Makan dengan jadwal berantakan cenderung membuat Mama mengonsumsi makanan yang asal-asalan. Kebiasaan makan teratur sejak trimester awal akan membuat Mama makan sesuai dengan jadwal saja. Salah satu penyebab kenaikan berat badan yang terjadi kala hamil ialah camilan yang mengandung lemak dan gula.