Nakita.id - Indonesia mempunyai banyak kisah tentang pemsalahan dalam dunia penerbangan, salah satunya pada 2002 silam.
Enam belas yang lalu, tepatnya pada 16 Januari 2002, pesawat B737-300 Garuda Indonesia penerbangan GA421 melakukan ditching atau mendarat darurat di atas air.
Hari itu merupakan salah satu hari tak terlupakan bagi Abdul Rozaq, pilot pesawat dengan rute Lombok - Yogyakarta itu.
Saat itu, pesawat Garuda Indonesia yang membawa 54 penumpang serta 6 kru terpaksa mendarat di atas sungai Bengawan Solo.
Penyebabnya adalah saat terbang kedua mesin pesawat mati setelah menembus badai hujan dan es.
Bersyukur, saat itu semua penumpang selamat namun seorang pramugari meninggal dunia, diduga terkena benturan saat pesawat mendarat.
Melansir laman Tribun Jabar via tayangan Kick Andy Metro TV, Abdul Rozaq mencritakan kronologi peristiwa yang bisa merenggut nyawa puluhan orang itu.
Pesawat jenis Boeing 737-300 itu berangkat dari Mataram, Lombok, pukul 15.00 WITA, dijadwalkan akan tiba di Yogyakarta pukul 17.30 WIB.
Kemudian pesawat yang dikendalikan oleh Abdul Rozaq itu terbang menuju ketinggian jelajah 31.000 kaki.