Nakita.id - Ketika bayi mendadak demam, Mama pasti langsung resah. Terutama, Mama yang baru menjadi ibu. Sedih ketika merasakan tubuhnya yang panas, dan wajahnya yang terlihat lemas. Apalagi, suhu tubuhnya begitu tinggi, padahal usianya baru beberapa minggu. Sudah begitu, demamnya terjadi saat tengah malam, dan Mama baru menyadarinya ketika tanpa sengaja bangun dari tidur.
Tak terbayangkan, bagaimana si kecil menahan rasa tak nyaman pada tubuhnya. Sudah berapa lama demamnya? Tindakan apa yang harus dilakukan? Haruskah Mama membawanya ke dokter?
Sebelum buru-buru membawanya ke dokter, Mama sebaiknya tenang dulu. Banyak orangtua yang salah mengerti, mengira bahwa demam adalah kondisi yang buruk. Hal ini tidak selamanya benar. Sebab, demam bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari penyakit tertentu.
Demam menunjukkan bahwa tubuh tengah melawan penyakit tersebut, di mana sistem kekebalan tubuhnya sedang melepaskan senyawa kimia yang meningkatkan suhu tubuh. Jadi, demam pada bayi sebenarnya normal saja.
Jika bayi mengalami demam, kemungkinan besar ia sedang masuk angin, flu, atau infeksi virus lainnya. Meskipun jarang terjadi, demam bisa juga merupakan gejala pneumonia, infeksi saluran kencing, infeksi telinga, atau infeksi yang lebih serius seperti infeksi bakteri dalam darah atau meningitis.
Selain sebagai gejala penyakit, demam pada bayi bisa saja merupakan reaksi dari tindakan vaksinasi. Kemungkinan lainnya, karena ia terlalu lama berada di luar ruangan yang panas, atau karena memakai baju berlapis-lapis yang membuatnya gerah.
Nah, sebelum Mama membawanya ke dokter, sebagai pertolongan pertama sebaiknya kompres si kecil dengan plester kompres demam yang PRAKTIS, yaitu ByeBye-FEVER. Jadi Mama tidak perlu repot lagi untuk menyiapkan air dan handuk, karena terkadang kompres dengan air dan handuk akan membuat baju dan perlengkapan tidur si kecil menjadi basah, dan khawatir selanjutnya akan menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan timbul masalah lain pada si kecil.
Untuk memastikan tak ada yang perlu dikhawatirkan pada si kecil, Mama perlu mengenali terlebih dulu suhu tubuh saat bayi demam:
* Suhu normal: 36 - 37,2 derajat Celcius
* Demam ringan: 37,3 - 38,3 derajat Celcius
* Demam sedang: 38,4 - 39,7 derajat Celcius
* Demam tinggi: di atas 39,8 derajat Celcius
Perhatikan cara mengukur suhunya ya, Mam. Thermometer biasanya diselipkan di ketiak, di mulut, atau di dubur. Namun suhu tubuh paling akurat akan didapat jika Mama menggunakan thermometer untuk dubur. Suhu tubuh yang diperoleh saat menempelkan thermometer di telinga atau ketiak tidak terlalu akurat. American Academy of Pediatrics (AAP) juga menyarankan untuk hanya menggunakan thermometer digital untuk mengukur suhu tubuh bayi.
Perhatikan juga tanda-tanda demam pada bayi, misalnya keningnya hangat, sulit tidur, tidak mau makan, tidak bersemangat untuk bermain, lesu, lebih cranky, atau bahkan kejang.
Nah, seperti telah disebutkan tadi, demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi. Karena itu demam pada bayi tidak selalu merupakan tanda bahwa ada penyakit serius yang sedang terjadi.
Demam ringan biasanya tidak serius, mudah ditangani, dan bisa menunggu sampai keesokan harinya untuk dievaluasi oleh dokter. Demam sedang juga umumnya tidak serius, dan masih bisa menunggu hingga esok hari. Sedangkan demam tinggi yang setelah ditangani bisa segera turun hingga 37,8 - 38,3 derajat Celcius pun bisa menunggu untuk dievaluasi dokter hingga esok hari.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Tabloid Nakita |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR