Nakita.id – Masyarakat Tionghoa memiliki beberapa kepercayaan seputar hal yang tidak boleh dilakukan saat Imlek. Ada beberapa filosofi di balik hal tersebut yang berhubungan dengan rezeki di sepanjang tahun. Lalu, apa saja ya hal-hal yang dipercaya buruk bagi keberuntungan saat Imlek?
1.Mencuci atau memotong rambut.
Mama tentu saja boleh mencuci dan memotong rambut untuk memersiapkan penampilan hari raya yang spesial. Namun, lakukan dua kegiatan tersebut di hari-hari sebelum Imlek. Dalam bahasa Tionghoa, kata "rambut" memiliki pengucapan dan karakter yang mirip “fa” dalam “facai”. Facai sendiri punya arti “menjadi makmur”. Maka, mencuci ataupun memotongnya dianggap menghilangkan keberuntungan.
Baca juga: Tradisi Makan Bandeng Pindang Saat Imlek
2.Mencuci pakaian dan menyapu rumah.
Orang Tionghoa ternyata memercayai untuk tidak mencuci pakaian pada hari pertama dan kedua tahun baru Imlek. Ternyata, dua hari pertama pada tahun baru Cina merupakan perayaan lahirnya Dewa Air atau Shuishen. Mencuci pakaian juga dianggap menghilangkan keberuntungan yang sudah didapatkan selama satu tahun dan menghilangkan keberuntungan yang akan datang.
3.Membeli buku.
Pecinta buku atau yang punya hobi membaca sebaiknya membeli buku atau majalah sebelum hari raya Imlek. Membeli buku saat Imlek dianggap akan membawa nasib buruk. Dalam bahasa Tionghoa, lafal “buku” terdengar hampir sama dengan kata “kehilangan”. Maka, membeli buku di awal tahun dianggap mengundang nasib buruk. Hindari pula memberikan buku kepada siapapun di saat Imlek karena berarti menginginkan nasib buruk menimpa orang tersebut.
Baca juga: Berburu Bandeng Jumbo Menjelang Imlek
4.Membersihkan rumah.
Kegiatan membersihkan rumah seperti menyapu dan membuang sampah ternyata harus dilakukan sebelum tengah malam jelang tahun baru Imlek. Jika tidak, Ibu perlu menunggu sampai hari berikutnya. Kegiatan membersihkan apapun di hari pertama tahun baru sangat dilarang. Bersih-bersih saat Imlek berarti ingin menghapus dan menyapu keberuntungan yang tiba pada tengah malam.
5.Memberikan, menagih atau masih memiliki utang.
Bagi orang Tionghoa, memberikan utang atau menagih utang menjadi salah satu hal yang tidak boleh dilakukan saat Imlek. Orang Tionghoa pada umumnya melunasi hutang mendekati hari raya. Jika masih ada utang maka dipercaya utang itu tidak akan terbayar hingga tahun depan. Orang yang menagih utang saat imlek juga dipercaya akan mendapatkan celaka sepanjang tahun.
Baca juga: Omega 3 dan Protein Ikan Bandeng Optimalkan Otak Janin dan ASI
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR