Nakita.id – Perjuangan seorang Ibu memang tidak ada habisnya, apalagi pada saat melahirkan. Ibu bahkan memperjuangkan nyawanya agar bisa melahirkan seorang anak. Di Indonesia, angka kematian ibu masih tinggi. Survei Demografi Kesehatan Indonesia pada 2012 mencatat kematian mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Ibu perlu waspada akan hal-hal yang menyebabkan kematian saat melahirkan.
Baca juga: Aneka masalah setelah melahirkan yang umum terjadi
1. Perdarahan
Perdarahan bisa terjadi mulai di masa hamil, melahirkan, hingga setelah melahirkan. Ibu juga perlu mewaspadai tanda-tanda perdarahan misalnya keluar darah merah segar lebih dari 1.000 ml secara terus-menerus. Tanda lainnya seperti sesak napas, pusing, penglihatan kabur dan ada rasa ingin pingsan. “Ada banyak penyebab perdarahan ini, misalnya usia Ibu kurang dari 20 tahun saat hamil, jarak kelahiran dekat, masalah kesehatan ibu atau otot rahim lemah sehingga tidak mampu berkontraksi setelah melahirkan,” ujar Arina Indriany, SpOG, dalam tabloid Nakita Edisi 886.
Baca juga: Ini kondisi kehamilan yang membutuhkan induksi saat melahirkan
2. Preeklamsia
Preeklamsia terjadi akibat gangguan tekanan darah atau hipertensi. “Preekalmsia berisiko menghambat arteri yang membawa darah ke plasenta sehingga mengurangi jumlah oksigen dan nutrisi ke janin,” kata Dr. Maurize Druzin, profesor di bidang Obgin di Stanford University School of Medicine. Jika tidak terkontrol, preeklamsia dapat menjadi eklamsia yang menyebabkan kejang. Kejang dapat merusak organ vital ibu dan dapat menyebabkan koma, kerusakan otak, hingga kematian. Faktor risiko preeklamsia yang perlu diwaspadai antara lain usia kehamilan tidak ideal, obesitas, serta memiliki risiko tekanan darah tinggi.
Baca juga: Penyebab gawat janin yang perlu diwaspadai
3. Infeksi
Dalam Survei Demografi Kesehatan Indonesia, infeksi memengaruhi 22% kematian saat melahirkan. Infeksi juga bisa terjadi di masa kehamilan atau saat melahirkan. Terdapat beberapa infeksi yang sebaiknya Ibu waspadai sebagai penyebab kematian saat melahirkan. Tuberkulosis menjadi infeksi yang perlu segera ditangani. Penyakit ini dapat memengaruhi perkembangan janin dan mengganggu proses persalinan.
Hepatitis akibat infeksi virus yang menyerang organ hati juga harus diwaspadai. Bagi Ibu yang akan melahirkan, infeksi virus hepatitis E dinilai paling meningkatkan risiko kematian. Terkena penyakit tifus juga tak bisa dianggap sepele, karena bisa membawa risiko kematian pada ibu. Bahkan bisa meningkatkan risiko keguguran janin dan lahir prematur. Infeksi yang juga harus diwaspadai adalah erisipleas yang disebabkan kuman Streptococcus hemolyticus. Infeksi ini bisa menyebabkan sepsis (peradangan di seluruh jaringan dan organ tubuh akibat infeksi) sehingga berisiko mengancam jiwa Ibu.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR