nakita.id – Situs whattoexpect.com, media online berisi informasi seputar parenting dan kehamilan terkenal di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa di usia kehamilan sekitar 16 minggu, janin mulai bisa mengenali beberapa suara, seperti suara udara yang keluar masuk di paru-paru ibunya. Lalu, pada usia kehamilan 24 minggu, janin mulai bisa menggerakkan kepalanya untuk merespons suara atau bunyi-bunyian lain. Semakin kencang suara tersebut, semakin jelas pula didengar oleh janin. Nah, suara Bunda adalah suara yang didengar paling jelas oleh janin.
Menurut Psikolog Wulan Ayu Ramadhani, dengan mengajak janin ngobrol dapat merangsang kemampuan auditori janin. Selain itu, dari sisi psikologi dapat membantu perkembangan bahasa. “Kalau kita sering ngajak ngobrol janin, biasanya dia nanti akan lebih mudah berkomunikasi ketika dia sudah lahir. Soalnya, dia sudah memiliki banyak kosakata di ingatannya, tinggal mengumpulkan kembali ingatannya saja. Meski dia belum paham, tapi sudah banyak data (kata) yang terekam ketika dia diajak bicara sejak di dalam kandungan. Saat lahir, anak pun menjadi lebih mudah membedakan suara orangtuanya dengan suara orang lain,” papar Lulusan Magister Profesi Klinis Dewasa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Lebih jauh dijelaskan oleh Wulan, ketika janin merespons atas suara yang didengarnya, kita pun bisa tahu apakah si janin merasa nyaman atau tidak, lewat sinyal-sinyal yang ia berikan, semisal, saat disapa, janin memberi respons lewat tendangan atau gerakan. Kadang malah sebaliknya. Ada pula momen dimana janin sedang aktif bergerak, lalu menjadi tenang ketika diajak ngobrol. Tak hanya itu, dengan mengajak janin ngobrol, ikatan janin dengan orangtuanya akan semakin erat. Ada perasaan nyaman pada janin ketika mendengar suara orangtuanya. Apalagi ketika si kecil memberi ”sinyal” dari dalam kandungan, lalu kita meresponsnya dengan suara sentuhan, pasti akan membuatnya nyaman.
Lantas, kapan saat tepat kita berbicara dengan janin? Kapan saja bisa, kok, asalkan bukan pada saat janin sedang tidur. Nah, salah satu waktu yang pas untuk ngobrol dengan janin adalah ketika Ayah dan Bunda sedang melakukan pillow talk. Pernah, kan mendengar istilah tersebut? Yang jelas, pillow talk ini sangat bermanfaat, lo, bukan hanya sekadar untuk mengobrol dengan janin. Yuk, Ayah Bunda, baca ulasannya di rubrik KEHAMILAN tabloid nakita edisi 933. Ingat tanggal terbitnya, Rabu 15 Februari 2017. Jangan sampai kehabisan, lo.
Penulis | : | Isma Anggritaningsih |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR