Nakita.id – Mungkin saat usia satu tahun si kecil terlihat berani-berani saja. Tetapi mengapa semakin besar usianya ia jadi semakin takut? Misalnya, ia takut bertemu dengan orang lain atau merasa takut dan tidak nyaman saat bermain di taman. Sebelum membantu mengatasi rasa takutnya, Ibu sebaiknya mengenali penyebab mengapa anak jadi penakut. Ternyata, rasa takut anak bahkan bisa disebabkan oleh kebiasaan orangtua!
Baca juga: 10 cara menangani anak penakut
Ibu perlu memahami darimana datangnya rasa takut yang dialami si kecil. Menurut Alfa Restu Mardhika, MPsi, Psikolog seperti dimuat di tabloid Nakita Edisi 861, terdapat dua sumber ketakutan yang dialami anak. Rasa takut yang pertama adalah rasa takut yang memang sudah ada di dalam diri anak sebagai reaksi alami penyelamatan diri. “Rasa takut ini sebagai reaksi atas sesuatu yang berada di luar ambang batas kemampuan anak untuk menerimanya,” ujar Alfa. Ketakutan bawaan ini misalnya ketakutan akan ruang gelap atau suasana yang terlalu ramai.
Sementara penyebab lainnya adalah ketakutan yang disebabkan perlunya anak mendapat perhatian. Menurut Alfa, biasanya hal ini disebabkan respons orangtua yang salah ketika anak mengalami rasa takut tersebut. Misalnya, setelah anak takut melihat badut, di lain waktu orangtua justru menjadikan ketakutan terhadap badut itu sebagai senjata agar anak menurut. Akibatnya, anak akan semakin takut dan merasakan bahwa hal-hal tadi akan mengancam dirinya.
Baca juga: Kenapa anak jadi penakut?
Melihat berbagai penyebab tadi, ada baiknya Ibu membantu anak mengatasi rasa takutnya. Mulailah dengan mencari apa yang menyebabkan anak jadi penakut. Misalnya ketika anak takut kucing karena takut dicakar, berikan penjelasan sederhana bahwa kucing punya cakar untuk melindungi dirinya. Jadi, dengan memberikan kasih sayang pada kucing tentu saja kucing tidak akan melukainya.
Baca juga: Kok batita jadi penakut?
Memecahkan masalah secara bersama-sama jauh lebih baik dalam mengatasi rasa takut yang dialami anak. Gunakan benda yang membuatnya nyaman. Misalnya saat takut kegelapan berikan boneka atau benda-benda yang membuatnya nyaman. Jangan lupa mencoba bermain pura-pura agar anak terbiasa dengan keadaan tertentu. Saat anak takut pergi ke dokter misalnya, cobalah untuk berpura-pura menjadi dokter agar anak paham bahwa tidak ada hal yang perlu ia takuti.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR