Nakita.id - Ada banyak faktor yang bisa sebabkan anak menjadi banyak makan dan mengakibatkan obesitas. Lalu sebuah studi menunjukkan jika penggunaan antibiotik juga ada kaitannya dengan obesitas anak. Benarkah?
Beberapa studi menunjukkan begitu, tetapi analisis baru menunjukkan ada kaitan yang mungkin disebabkan infeksi daripada antibiotik.
Baca juga: Cara Pemakaian Antibiotik yang Aman
Menggunakan catatan dari organisasi pemeliharaan kesehatan, peneliti melacak 260.556 bayi yang lahir dari Januari 1997 hingga akhir Maret 2013. Database termasuk rincian tentang penggunaan antibiotik, diagnosa, tinggi dan berat badan dari lahir sampai usia 18 bulan. Penelitian ini dalam The Lancet Diabetes dan Endocrinology.
Para ilmuwan membandingkan anak-anak yang tidak memiliki infeksi dan tidak ada penggunaan antibiotik pada tahun pertama kehidupan dengan orang-orang yang memiliki infeksi dan tidak diobati. Mereka menemukan bahwa bayi dengan satu infeksi yang tidak diobati memiliki 15 persen peningkatan risiko obesitas. Risikonya adalah 40 persen pada anak dengan tiga infeksi yang tidak diobati.
Baca juga: Takaran Antibiotik untuk Anak
Tetapi tidak ada perbedaan risiko obesitas antara bayi yang diobati dengan antibiotik dan anak dengan infeksi yang sama tidak diobati. Dengan kata lain, infeksi, tetapi tidak menggunakan antibiotik dapat dikaitkan dengan obesitas.
"Jika ada infeksi pada masa bayi, khususnya pernapasan atau infeksi telinga, harus diobati," kata penulis utama, Dr De-Kun Li, seorang ilmuwan Kaiser Permanente. "Anda tidak harus menghindari antibiotik karena Anda khawatir dengan obesitas."
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR