Nakita.id - Memilih dan berbelanja bra selalu menjadi aktivitas menyita waktu, tapi satu hal yang pasti Mama sepakati adalah: betapa melegakan ketika akhirnya Mama melepaskan bra tersebut sebelum tidur. Bahkan bra yang baik sekalipun tetap terasa menekan, dan mencengkeram tubuh Mama sepanjang hari. Tidak heran, rasanya lega sekali ketika tidak perlu memakainya.
Baca: Tidur Sebaiknya Menggunakan Bra Atau Tidak?
Di kalangan pemerhati kesehatan, kesadaran untuk mengenakan bra ternyata sama besarnya dengan melepas bra. Di Amerika, Hari Tanpa Bra Nasional bahkan ditetapkan sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan pada kanker payudara. Selain itu juga untuk mengingatkan para perempuan, inilah saatnya memperhatikan dengan seksama apa yang terjadi dalam tubuh mereka.
Ingin tahu apa alasan beberapa peneliti mengapa perempuan harus melepas bra? Berikut manfaat tidak memakai bra yang mereka sampaikan:
1. Bra tidak membuat payudara tetap kencang. Mama mungkin berpikir mengenakan bra akan menjaga payudara tetap kencang. Kenyataannya justru sebaliknya. Sebuah penelitian yang digelar oleh Professor Jean-Denis Rouillon dari Universitas Franche-Comté, Perancis, menemukan bahwa perempuan yang tidak mengenakan bra memiliki jaringan otot payudara yang lebih kuat. Penelitian serupa, yang memantau kebiasaan perempuan memakai bra selama 15 rahun, mendapati bahwa bra tidak benar-benar berpengaruh pada peningkatan kesehatan dan penampilan payudara.
Baca: Payudara, Bagian Tubuh yang Paling Cepat Menua
Namun, fakta ini terlepas dari apakah berat badan perempuan itu sering naik-turun, atau pernah hamil dan menyusui. Selain itu, pertambahan usia juga akan mengikis jumlah kolagen yang membuat payudara kenyal dan kencang. Payudara mengendur karena pertambahan usia adalah hal yang normal.
2. Melepas bra dapat memperbaiki sirkulasi dalam tubuh. Saat Mama melepaskan bra, ibaratnya seperti melepas ikatan pada dada, sehingga sirkulasi dalam tubuh menjadi lebih baik. Sirkulasi yang lebih baik menjadikan kulit lebih sehat dan kencang. Siapa yang tidak menginginkan hal itu?
3. Payudara akan lebih "mencuat". Penelitian Rouillon menemukan bahwa puting payudara perempuan yang tidak mengenakan bra umumnya 7 milimeter lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang selalu memakai bra. Bukankah semakin tinggi puting, payudara terlihat semakin "mancung"? Begitu pendapat mereka, yang mungkin berpegang pada penampilan aktris-aktris Hollywood di tahun 60-an atau 60-an. Namun untuk tampilan payudara, sepertinya tergantung selera dan kenyamanan masing-masing perempuan, ya.
Baca: Yang Bikin Bentuk Payudara Tidak Sama
4. Rasanya nyaman. Ya, sesimpel itu. Cobalah merasakan kenyamanan saat Mama tidak mengenakan bra sepanjang hari. Jika Mama kuatir hal itu akan membuat Mama terlihat kurang sopan, cobalah menggunakan atasan yang memiliki spons pada bagian dadanya. Seperti baju renang itu, lho.
5. Memberi Mama kesempatan untuk lebih waspada pada payudara. Ketika biasanya Mama memakai bra, dan kemudian tidak memakainya seharian penuh, tentu Mama akan lebih sadar dengan keberadaan payudara Mama. Hal itu justru memberi kesempatan untuk lebih mengenali payudara Mama. Mama bisa mengetahui apakah ada bintil-bintil atau benjolan, warna yang berubah, atau rambut yang tumbuh, yang berbeda dari biasanya. Jadi, ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri dan membuat jadwal mammogram bila menemukan hal-hal yang tidak normal itu.
Baca: Kebanyakan Ngopi Bikin Payudara Mengecil?
Nah, Mam, saran untuk tidak memakai bra ini tentunya tidak berlaku selamanya. Mama hanya disarankan untuk sesekali "istirahat" tidak memakai bra selama sehari. Lagipula, bagi perempuan yang memiliki payudara besar, tidak memakai bra akan menambah beban pada punggung. Akibatnya, nyeri punggung akan terjadi, dan postur tubuh menjadi kurang baik karena cenderung membungkuk. Payudara juga akan jadi kendur dan turun. Sedangkan untuk perempuan dengan payudara kecil, tidak mengenakan bra memang tidak akan terlalu terasa pengaruhnya.
Bagaimana pun, Mama sendiri yang tahu apa yang terasa nyaman untuk Mama. Ya, kan?
Penulis | : | Meisy Billem |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR