Nakita.id - Di masa serbacanggih saat ini, memonitor bayi pun bisa melalui perangkat elektronik. Monitor bayi bahkan ada yang bisa tersambung langsung dengan smartphone milik Ibu. Dengan begitu, Ibu merasa selalu terhubung dengan si kecil. Namun, ternyata alat ini tidak selalu membuat orangtua praktis menggunakannya. Mau tahu alasannya? Simak penjelasan berikut ini:
Monitor bayi terbaik adalah bayi
Tentu saja, ini tidak bisa diterapkan pada keluarga dalam rumah yang sangat besar. Tapi untuk penghuni apartemen atau rumah-rumah sedang, monitor bayi bukan cuma sia-sia tapi juga merupakan sistem audio yang buruk. Dengan menggunakan monitor, ada jeda waktu antara tangisan anak dan suara tangisan yang didengar ibu sekitar 1,5 detik. Nyatanya, di rumah yang tidak terlalu besar, tangisan bayi bisa langsung terdengar oleh ibu. Alhasil, suara dari monitor bayi malah bersahut-sahutan dengan tangisan bayi yang sesungguhnya.
Baca juga : Empat Penilaian Penting Ketika Bayi Lahir
Tidak semua suara diciptakan sama
Bayi memiliki suara yang keras. Selain menangis, bayi juga mendengkur, bersin, batuk, mengi, cegukan, menguap, menggerutu, menggelegak, mendengus, mendesah, mencicit, mendengus, menghirup dan tentu saja, bernapas. Bayi bisa bersih 37 kali semalaman. Terbangun di tengah malam setiap kali mendengar bayi bersin, meskipun suaranya menggemaskan tetap saja tidak ideal.
Bayi bukan reality show
Begitu bayi tertidur, Ibu meletakkannya di tempat tidur dan menyelinap ke luar kamarnya. Ibu menarik napas lega dan merebahkan diri di sofa. Jika selanjutnya yang Ibu lakukan adalah meraih ponsel, membaca-baca halaman Facebok, makan kripik kentang sambil nonton program TV favorit, selamat ya, berarti Ibu lulus.
Namun, jika yang Ibu lakukan adalah mengambil monitor video dan memandangi setiap gerakan bayi, itu artinya Ibu belum gagal. Ibu menghabiskan waktu terlalu banyak dengan bayi, padahal bisa menikmati me-time (waktu buat diri sendiri) ketika si bayi tertidur nyenyak.
Baca juga : Ini Caranya Memahami Isyarat Bayi Baru Lahir
Waktu luang bukan untuk “memikirkan masalah remeh”
Dalam kehidupan modern ini, ada saja yang membuat orang tua baru senewen, apalagi jika terkait dengan alat pengawasan bayi mereka. Gadget canggih bukan berarti tanpa masalah. Semakin mahal gadget biasanya malah semakin cepat rusak. Kamera rusak, monitor tidak berfungsi, ponsel lemot, semua bisa membuat Ibu dan Ayah uring-uringan. Padahal, sebagai orang tua baru, satu-satunya masalah yang mesti diatasi adalah popok bayi yang kotor, yang harus segera diganti.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR