Nakita.id - Bayi Ibu terus menangis. Meskipun sudah diberi diberi makan, diganti popoknya, dipeluk, dan berbagai cara lain, tetapi ia masih menangis. Ini menyebabkan Ibu cepat lelah dan emosi terhadap si kecil.
Tenang dulu Bu. Jika Ibu merasa sulit paham, Ibu bisa membayangkan kesulitan yang lebih besar bagi si kecil. Dengan keterbatasan alat komunikasi, ia berusaha untuk menyampaikan berbagai hal yang dia butuhkan.
Menurut buku karya Pinky McKay yang berjudul 100 Ways to Calm the Crying menunjukkan, Ibu harus mencoba segala sesuatu dan mencobanya lagi. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
# 1: Apakah Ia Masih Lapar?
Menyusui bayi yang terbaiknya adalah ketika bayi dibiarkan menyedot susu selama dan sesering yang mereka butuhkan. Jika memang sudah waktunya menyusu, cobalah untuk menempelkan mulut bayi ke payudara Ibu untuk menenangkannya. Bayi yang minum susu melalui botol mungkin perlu ditambah lagi porsinya.
Baca juga : Duh, Bayi ini Menangis Keras, Ternyata Inilah yang Terjadi
# 2: Apakah Ia Merasa Nyaman?
Desain popok sekali pakai atau yang bisa digunakan kembali kini makin bagus. Popok dirancang untuk membuat bayi kian nyaman meskipun ngompol berkali-kali. Namun, Ibu tetap perlu mengeceknya berulang-ulang. Jika popok baru diganti, coba lihat kancing pada popok kain modern atau perekat pada popok sekali pakai. Siapa tahu posisinya tidak pas sehingga malah membuatnya tak nyaman.
# 3: Apakah Ia Bisa Bersantai?
Dalam ruang yang bising, sibuk atau visual yang luar biasa, otak bayi mungkin terlalu banyak menerima stimulasi sehingga sulit bersantai dan menenangkan diri. Coba pindah ke ruangan lain, pergi keluar dan matikan layar televisi dan sumber suara lain. Jauhkan bayi dari keramaian orang dan lampu yang terlalu redup. Jika Ibu gelisah karena tangisannya, mungkin bisa minta bantuan orang lain untuk menggendongnya. Siapa tahu justru dengan begitu, ia lebih tenang.
Baca juga : 7 Penyebab Bayi Menangis
# 4: Apakah Ia Ingin Bergerak?
Bayi secara alami menyukai gerakan konstan dan lembut. Caranya adalah dengan membawa anak saat Ibu mengerjakan pekerjaan rumah. Jika memiliki baby carrier, coba kenakan sementara untuk pergi jalan-jalan di sekitar rumah. Jika Ibu tidak punya gendongan, atau si kecil belum terbiasa mengenakannya, taruhlah dia dalam kereta bayi dan ajaklah jalan-jalan ke luar rumah.
# 5: Apakah Ia Kesakitan?
Jika tangisan menjadi masalah yang berulang, temui dokter untuk mengatasi masalah, seperti alergi makanan, refluks atau masalah lainnya. Beberapa bayi menikmati manfaat dari osteopati pediatrik atau chiropractor, untuk menangani ketidaknyamanan yang sedang berlangsung lama, berlarut-larut atau cepat.
Baca juga : Bayi Terus Menangis, Ini Cara Menghentikannya
# 6: Apakah Ia dalam tahap Perkembangan?
Ada sebuah tahapan meningkatnya tangisan bayi yang kerap disebut periode PURPLE crying atau kolik. Apa pun penyebutannya, ada masa-masa ketika menangis kian sering dan kian sulit ditenangkan. Tak peduli apa pun yang Ibu lakukan atau tidak lakukan, menangis cenderung meningkat di usia sekitar enam minggu dan akan menurun lagi sekitar 12-16 minggu. Peran Ibu lebih pada menghibur dan menenangkannya, dan bukan membuatnya berhenti menangis.
Bayi membutuhkan waktu untuk belajar satu sama lain dan menangkap isyarat dan perilaku. Ingat, Bu, menangis adalah cara bayi untuk berkomunikasi, itu akan lebih mudah bagi Ibu untuk mengecek daripada anak tidak memberikan isyarat pasti.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR