Nakita.id - Bayi yang lahir prematur sebelum 37 minggu usia kehamilan, berisiko lebih besar mengalami gangguan kesehatan, termasuk cacat jangka panjang. Bayi mungkin akan kesulitan mendengarkan dan kesulitan dalam mengolah bahasa.
Namun, sebuah studi baru-baru ini diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Science memberikan harapan, di mana tindakan sederhana seperti mendengar suara dan detak jantung ibunya dapat memberikan pengaruh positif untuk si buah hati.
Baca juga : 7 Mitos Bayi Prematur
Untuk kajian ini, para peneliti memeriksa 40 bayi yang lahir antara 25 dan 32 minggu di Brigham dan Women's Hospital di Boston. Bayi-bayi tersebut menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam inkubator. Melalui speaker kecil di dalam inkubator, sekitar setengah bayi secara acak ditugaskan untuk mendengar rekaman detak jantung serta nyanyian ibu yaitu 'Twinkle, Twinkle, Little Star" dan ibu yang membaca buku cerita dengan suara keras selama tiga jam sehari. Sementara, bayi-bayi lainnya hanya mendengar suara standar di rumah sakit.
Para peneliti menemukan bahwa setelah 30 hari, bayi-bayi yang mendengar suara-suara ibu memiliki korteks pendengaran yang jauh lebih besar—bagian dari otak yang mengontrol pendengaran dan pemrosesan suara — dibandingkan dengan bayi-bayi lain. Sistem di dalam otak tampaknya mengadaptasi dengan lebih baik suara yang biasa didengar bayi di janin ketimbang suara-suara di lingkungan rumah sakit.
Baca juga : Merawat Bayi Prematur di Rumah
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kasus bayi yang lahir prematur, paparan suara ibu dapat menempatkan korteks pendengaran otak pada lintasan yang tepat untuk menyelesaikan pematangan luar rahim," kata peneliti Amir Lahav, ScD, lektor pediatri di Harvard Medical School.
Para ahli mengatakan temuan ini menunjukkan bahwa NICU bisa mempertimbangkan kembali peran orangtua selama hari-hari dan minggu-minggu kritis pascakelahiran bayi prematur. "Para ibu harus memahami bahwa berbicara langsung, bernyanyi dan berinteraksi dengan bayi-bayi mereka selama kunjungan NICU tidak bisa diganti dengan suara ibu yang direkam; namun penggunaan suara yang direkam di dalam inkubator meberikan para ibu kesempatan untuk secara maya mendampingi bayi-bayi mereka ketika secara fisik tidak bisa hadir,” kata Dr. Amir.
Baca juga : 5 Penyebab Bayi Prematur
entu saja, apakah bayi Ibu lahir secara prematur atau normal, menghabiskan banyak waktu berbicara dengannya selalu penting. Bahkan, riset menunjukkan bahwa kecerdasan bayi dan kemampuan berbahasa berkorelasi dengan seberapa banyak orang tua berbicara dengan anak di antara kelahiran dan usia 3 tahun. Dengan kata lain, tidak pernah ada kata terlalu cepat untuk berbicara dengan bayi. Jadi, Ibu bisa mulai bercakap-cakap (atau bernyanyi) dengannya sekarang juga.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR