Ketika bayi telentang, pegang lengannya dan tarik tubuhnya secara perlahan ke arah Ibu. Ibu bisa mulai melakukan latihan sit-up saat bayi berusia 6 minggu; jika ia terlalu muda untuk menyangga kepalanya, daripada menarik lengannya, posisikan lengan Ibu di belakang bahunya dengan tangan Ibu di belakang kepalanya untuk menjaga kepalanya tidak terkulai. Ibu mungkin bisa menarik bayi setinggi satu atau dua inci untuk awalnya, kata Dr. Steven.
Tapi begitu ia bertambah usia, ia bisa melakuka lebih dari itu, hingga pada akhirnya bisa mencapai posisi duduk tegak. Latihan ini menyenangkan kok buat bayi Ibu, karena ia bisa mendekati wajah Anda. Untuk membuatnya lebih menyenangkanya, Ibu bisa bermain ekspresi dan memberinya ciuman begitu sampai pada posisi duduk tegak.
Baca juga : 6 Kiat Agar Anak Cepat Berjalan
Bersepeda
Tahukah Ibu bahwa menggerakkan kaki-kaki bayi seperti mengayuh sepeda sangat membantu untuk melepas gas di perut? Ini bukan cuma metode alamiah untuk mendorong udara dari sistem pencernaannya —tapi juga cara bagus untuk melatih kaki, pinggul, lutut dan perut. Gerakan ini membantu meningkatkan fleksibilitas juga jangkauan geraknya.
“Baringkan bayi dan gerakkan dengan lembut kakinya ke atas dan memutar, seolah-olah ia sedang mengayuh sepeda,” kata Dr. Chintapalli.
Berkukuk, tersenyum, bernyanyi, atau buatlah suara mirip kereta api uap saat Ibu melakukan gerakan tersebut. Ulangi gerakan itu tiga hingga lima kali, istirahat, dan kemudian, ulangi lagi. Teruskan selama bayi menunjukkan minatnya dengan tersenyum, menatap Ibu, dan menendang.
Baca juga : Gangguan Leher Ini Sering Dialami Bayi
Angkat Beban
Meraih benda-benda adalah cara yang bagus untuk membangun kemampuan menggenggam bayi, meningkatkan koordinasi tangan-mata, dan membantu mengembangkan otot-otot di bahu, lengan, dan tangan, kata Angela Thacker, direktur regional The Little Gym.
Begitu ia mulai memegang benda-benda, biasanya di usia sekitar 3 atau 4 bulan, gunakan apa yang bisa Ibu temui di sekitar rumah—mainan kerincingan, mainan-mainan kecil, dan benda-benda lain dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi—sebagai beban latihan. Dudukkan bayi di kursinya dan tempatkan berbagai benda di depannya. Dorong dia untuk mengangkat satu, memeriksanya, meletakkannya kembali, dan kemudian angkat benda itu lagi atau beralih pada mainan yang berbeda. Ibu mungkin harus menunjukkan caranya untuk pertama kali, tapi ia akan segera paham, terutama jika “bebannya” berbunyi, menyala, atau tawarkan hadiah lain saat tugasnya selesai. Lakukan secara rutin setiap hari, ya, Bu!
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR