Nakita.id - Chelsey Gregory (22) dari Nottingham, baru merayaan Hari Ibu pertamanya bersama putranya Alfie (4), sejak mereka mengalahkan penyakit yang diderita Alfie saat berusia satu tahun.
Alfie didiagnosis dengan leukemia myeloid akut (AML). Para dokter mengatakan bocah kecil itu sangat membutuhkan transplantasi sumsum tulang belakang. Ini situasi sulit karena peluang menemukan pendonor sumsum tulang belakang yang cocok juga sangat tipis.
Namun, di tengah-tengah tipisnya harapan, hasil tes Chelsey sungguh melegakan. Sumsus tulang belakangnya cocok dengan putranya. Tanpa pikir panjang, Chelsey maju sebagai pendonor dengan menjalani transplantasi sel induk.
Baca juga : Anak Michael Buble Mulai Membaik Pascapengobatan Kanker
Ada rasa takut saat mengetahui sumsum tulangnya cocok. Tapi rasa senang lebih mendominasi sehingga ia tidak ragu untuk mendonorkan sumsumnya untuk putra tercinta.
Tujuh bulan setelah proses transplantasi, Chelsey mengatakan bahwa Alfie “penuh energi” dan bahwa pertarungan hebat keluarganya mengalahkan penyakit tersebut kini terasa “seperti mimpi”.
Alfie didiagnosis leukemia myeloid akut (AML) pada Maret 2014, tepat sebelum ulang tahunnya yang kedua dan menjalani enam bulan awal untuk kemoterapi.
Tapi pada April 2016, tes menunjukkan bahwa kanker anaknya muncul kembali. Alfie harus berjuang lebih intensif untuk menjalani kemoterapi untuk memperbaiki kondisi darahnya yang buruk dan tidak diperbolehkan pulang ke rumah sampai empat bulan kemudian.
Baca juga : Dikira Batuk Biasa, Ternyata Anak Ini Didiagnosis Kanker
Menurut sebuah pendiri badan amal kanker darah Anthony Nolan, sangat kecil kemungkinannya kerabat selain saudara pasien dapat menjadi donor yang cocok. Menurut ibunya kepada Femail, awalnya Alfie terus-menerus pilek dan infeksi. Chelsey lalu membawanya ke dokter dan dokter mengatakan bahwa ini disebabkan oleh virus.
Alfie memiliki masalah perut dan mencret. Sontak Chelsey semakin khawatir dan membawanya ke A & E alias Accident and Emergency (UGD) dan mereka juga mengatakan bahwa ini hanya virus. Lalu suatu malam, suhu Alfie mencapai 42 derajat dan kelenjar getah beningnya bengkak.
“Akhirnya Alfie menjalani beberapa tes darah dan sel-sel darah putihnya mulai meningkat. Mereka mengatakan bahwa hasil dari tes darah bisa saja leukemia,” katan Chelsey. Setelah dipastikan bahwa itu leukemia, barulah Chelsey dan Alfie pergi ke Queen's Medical Centre (QMC) untuk memulai pengobatan.
Baca juga : Kenali 7 Gejala Awal Munculnya Kanker
Awalnya, Chelsey berpikir itu adalah virus, atau celiac atau intoleran laktosa, namun ternyata ini adalah kanker. Ini seperti kejutan yang tidak pernah ia sangka. “Kami mulai menjalani enam bulan kemoterapi, ia hanya pulang sekali atau dua kali untuk satu atau dua hari selama itu sepanjang waktu. Setelah pengobatannya selesai, kami pulang.”
Keluarga Chelsey telah memeriksakan Alfie selama setahun setengah. Alfie dalam kondisi terbaik sejak bayi. Ia kian energetik dan kian menjadi dirinya sendiri walaupun makannya tidak begitu banyak.
Namun, saat pemeriksaan Aprl 2016, Alfie malah tidak diperbolehkan pulang. Ia harus menjalani kemoterapi kedua yang lebih intensif daripada yang pertama. Para dokter sedang mencari donor sumsum tulang tapi tidak ada yang cocok. Barulah saat itu diketahui Chelsey memiliki kecocokan sumsung tulang dengan Alfie.
Mereka berdua akhirnya masuk ke ruang operasi di Sheffield Agustus lalu, dan 28 hari kemudian Alfie akhirnya bisa kembali ke rumah. Namun mereka harus menunggu sebelum diberitahu transplantasi telah sukses. Tujuh bulan kemudian, Alfie sudah sehat dan aktif kembali. “Kini, rasanya tiga tahun kemarin itu tidak pernah ada. Rasanya semua seperti mimpi,” kata Chelsey.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR