Baca juga : 5 Kebiasaan Buruk yang Membuat Anak Jadi Gampang Sakit
4. Mengisap Jempol
Kesukaan anak-anak mengisap jempol-jempolnya dianggap sebagai hasil dari seringnya jempol menyentuh mulut dalam gerakan-gerakan mereka selama bayi. Beberapa anak juga mengisap jari-jari, tangan-tangan dan seluruh pergelangan tangan, atau jempol-jempol mereka.
Kebanyakan pengisap jempol adalah anak-anak yang lebih muda. Sekitar separuh dari anak berusia 2-4 tahun mengisap jempol mereka. Banyak anak mengisap jempol-jempol mereka untuk menenangkan dan menghibur diri. Tapi isapan jempol yang intens dan sering setelah usia 4-5 tahun bisa menyebabkan masalah, termasuk masalah gigi, infeksi jempol dan jari.
Apa Penyebabnya?
Para ahli tidak yakin apa yang menyebabkan kebiasaan anak. Namun, mereka tahu bahwa itu adalah perilaku yang dipelajari yang biasanya memberikan hasil yang positif bagi anak. Kebiasaan-kebiasaan mungkin berkembang sebagai hiburan bagi anak yang sedang bosan atau gelisah.
Lain kali jika Ibu melihat anak mengigit kuku atau memilin rambut, cobalah ingat-ingat apakah si anak baru-baru ini memiliki pengalaman yang membuatnya stres. Jika ya, perilaku ini mungkin sebagai usaha anak untuk melepas ketegangan. Sebaliknya, beberapa anak asyik dalam kebiasaan itu ketika mereka santai, seperti menjelang tidur atau ketika mendengar musik.
Beberapa kebiasaan mungkin sisa-sisa dari masa bayi. Saat bayi, mengisap jempol adalah perilaku umum untuk menenangkan diri yang memiliki kesamaan menyenangkan dengan menyusu. Jadi, kebiasaan itu berlanjut ke masa kanak-kanak karena persamaan positif itu. Atau mungkin, penjelasan untuk kebiasaan anak menggigit kuku adalah meniru Ibu. Apakah Ibu suka menggigit kuku? Kajian-kajian menyimpulkan bahwa mengigit kuku mungkin memiliki komponen keluarga atau genetis yang kuat.
Baca juga : Kebiasaan Orangtua yang Berisiko Pada Anak
Anak-anak lain melakukan kebiasaan-kebiasaan ini untuk menarik perhatian atau memanipulasi orang tua. Jika anak-anak merasa bahwa orang tua mengabaikan mereka, mereka mungkin tenggelam dalam kebiasaan yang menjengkelkan ini karena mereka tahu bahwa itu akan mendapat reaksi dari Ibu atau Ayah.
Untuk mengatasi kebiasaan anak yang tidak baik, pertimbangkan langkah-langkah berikut ini:
Memberi motivasi pada anak untuk menghentikan kebiasaan itu sangat penting. Dan karena kebiasaan-kebiasaan membutuhkan waktu untuk berkembang, mereka juga akan butuh waktu untuk mengganti dengan perilaku alternatif. Jadi, bersabarlah.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR