Nakita.id - Anda mungkin pernah mendengar bahwa menghabiskan waktu terlalu banyak untuk duduk buruk buat kesehatan, bahkan jika Anda terbiasa aktif. Kini, temuan baru mengatakan hal yang sama juga berlaku bagi anak-anak. Tentunya ini menjadi alasan kuat bagi Anda untuk membuat anak-anak tetap aktif.
Anak-anak yang berdiri atau bergerak terus cenderung lebih sehat ketimbang yang duduk saja untuk waktu yang lama. Ini temuan sebuah kajian yang diterbitkan di jurnal PLoS One. Dengan menggunakan akselerometer, para peneliti melacak level aktivitas lebih dari 500 anak selama tujuh hari. Hasilnya menyebutan bahwa mereka yang mengambil jeda pendek selama aktivitas tak bergerak, seperti menonton TV atau menggunakan komputer memiliki indeks massa tubuh dan risiko kardiometabolis lebih rendah dibanding anak-anak yang tidak jeda.
Baca juga : Cara Membedakan Anak Aktif dan Anak Hiperaktif
Bahkan untuk anak-anak yang terbiasa berlarian atau bermain di luar, duduk diam untuk waktu yang lama bisa tidak sehat. “Ketika kita duduk untuk periode waktu yang lama, jumlah gula dan lemak alam darah naik, menyebabkan tubuh memompa lebih banyak insulin,” kata peneliti Travis Saunders, Ph.D. Dan dari waktu ke waktu, peningkatan insulin bisa mengarah pada tekanan darah yang terlalu tinggi dan menignkatkan level kolesterol, juga obesitas dan diabetes. Berjam-jam waktu yang dihabiskan untuk bersantai di depan TV atau komputer bisa lebih berbahaya, karena waktu menonton diasosiasikan dengan asupan makanan yang meningkat pada anak-anak.
Ada alasan lain untuk mencegah anak terlalu banyak duduk. Menghabiskan banyak waktu duduk bisa menjadi kebiasaan yang tidak sehat di masa mendatang. “Kita tahu bahwa orang-orang yang sering berdiam diri selama masa kanak-kanak cenderung menjadi berdiam diri pula ketika dewasa, yang dapat menciptakan risiko untuk masalah kesehatan di kemudian hari,” kata Travis.
Baca juga : Aktif VS Hiperaktif
Berikut empat tip sederhana yang efektif untuk membantu anak tetap aktif dan melindungi kesehatannya sekarang dan di masa depan.
Batasi waktu layar
Batasi waktu anak menonton TV dan menggunakan komputer tidak lebih dari dua jam sehari, menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics. Anak-anak usia di bawah dua tahun lebih baik tidak menonton TV sama sekali. Pastikan juga untuk tidak memasukkan TV atau pun gadget di kamar tidur anak. “Kita tahu anak-anak yang memiliki televisi di kamar mereka akan cenderung menonton lebih banyak dan kurang tidur,” kata Travis.
Tentukan bermain di luar ruangan
Pilih waktu khusus setiap hari untuk berjalan-jalan di luar rumah, misalnya seperti bersepeda di taman atau bermain layang-layang di lapangan.
Mendukung bentuk-bentuk lain dari bermain
Anak bisa bermain papan permainan, mewarnai, atau kegiatan imajinatif seperti bermain rumah-rumahan. “Bahkan jika anak-anak melakukan sesuatu dengan duduk, ada sedikit hal seperti menetap duduk di depan TV atau komputer,” kata Travis. Permainan papan, mewarnai, atau bahkan kegiatan imajinatif seperti main rumah-rumahan atau masak-masakan semuanya boleh. “Bahkan seandainya anak-anak melakukan sesuatu yang membuat dia harus duduk, hanya ada sedikit saja hal yang tak berpindah-pindah seperti duduk di depan TV dan komputer,” kata Travis.
Baca juga : Anak Kurus Tapi Aktif, Normalkah
Anjurkan Lebih Sering Istirahat
Para ahli tidak tahu persis seberapa sering anak-anak harus istirahat dengan duduk untuk tetap sehat, tetapi sebaiknya anak lebih sering beristirahat, kata Travis menjelaskan. Jika Ibu melihat si kecil sudah duduk diam untuk waktu yang lama, mintalah anak untuk membantu pekerjaan rumah agar ia tetap selalu aktif bergerak walaupun berada di dalam rumah.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR