Nakita.id – Hubungan orangtua dan anak yang baik akan berdampak baik pula bagi si kecil. Namun, hubungan yang baik perlu adanya usaha dari orangtua. Salah satu langkah kecil yang perlu orangtua lakukan adalah meminta maaf pada anak jika orangtua memiliki salah. Kadang, banyak orangtua yang tak mau disalahkan karena takut dianggap tak sempurna oleh anak. Namun, orangtua memang sebaiknya meminta maaf pada anak jika salah, karena selain untuk membina relasi yang baik dengan anak, ada pula manfaat lainnya.
Baca juga: Ajarkan Anak Kata-Kata Sopan
Syaratnya, menurut Carrie Krawiec, terapis pernikahan dan keluarga di Birmingham Maple Clinic di Inggris, permintaan maaf yang diucapkan harus mengandung ketulusan. “Katakan pada anak bahwa kita telah menyesal dan jelaskan pada anak bahwa orangtua telah melakukan kesalahan. Selain itu, orangtua bisa menanyakan pada anak apa yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi kesalahan yang orangtua perbuat,” ujarnya.
Tentang manfaat dari meminta maaf, inilah uraiannya:
- Ketulusan dan keterbukaan orangtua akan membantu anak untuk belajar berempati.
- Dengan menanyakan keadaan dan menawarkan bantuan untuk mengatasi kesalahan, anak akan mencontoh bagaimana bersikap peka terhadap perasaan orang lain.
- Meminta maaf juga mengajarkan tanggung jawab pada anak bahwa akan ada konsekuensi pada setiap langkah yang dibuat, termasuk langkah yang dibuat orangtua.
Baca juga: Ajarkan Anak Meminta Maaf dan Memaafkan
- Selain itu, ada manfaat lainnya jika orangtua terbiasa meminta maaf pada anak. Rebecca Parlakian, seorang penulis buku parenting sekaligus direktur klinik Zero to Three mengatakan, orangtua yang tidak segan meminta maaf pada anak jika salah berarti mengajarkan padanya bagaimana mengenali perbedaan yang benar dan salah.
- Permintaan maaf juga membangun hubungan yang baik antara orangtua dan anak.
Baca juga: Dampak Buruk Jika Orangtua Tak Mau Minta Maaf Kepada Anak
Namun, jangan menjadikan kata "maaf" sebagai alasan untuk membuat anak mau ikut aturan. Misalnya, saat waktunya tidur dan ia masih bermain, orangtua cukup mengajaknya bersiap tidur tanpa harus merasa bersalah. Mengganggu kesenangan anak untuk menanamkan kebiasaan yang baik sama sekali bukan kesalaha. Tak perlu bilang, “Maaf sayang, tapi ini bukan waktunya bermain tetapi tidur,” karena pesan bahwa permintaan maaf dilakukan jika kita salah jadi tidak sampai.
Orangtua wajib mengingatkan anak untuk melakukan hal serupa jika memang melakukan kesalahan pada orang lain. Jangan mencari alasan atau bahkan menuduh orang lain atas kesalahan yang kita buat. Anak butuh contoh bagaimana caranya bertanggung jawab dan menjadi sosok yang berintegritas.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Heni Wiradimaja |
KOMENTAR