Nakita.id - Lepas usia 1 tahun, si kecil mulai belajar berjalan. Setelahnya, perkembangan fisiknya pun semakin pesat.
Memasuki usia 3 tahun, si kecil mulai terlihat lebih atletis, gesit, dan kuat. Keterampilan motorik kasar dan halusnya pun semakin terlihat jelas.
Supaya keterampilan ini bisa seiring sejalan dengan kemampuan keseimbangan dan koordinasi antara mata dan tangan, ia butuh stimulasi terus-menerus.
Saat si balita melakukan aktivitas fisik, ia melatih banyak bagian otot sekaligus otaknya. Berbagai kegiatan yang menarik akan memancing si kecil lebih banyak bergerak.
Mengajaknya bermain bersama akan membuatnya mendapat lebih banyak kesempatan melatih fisiknya-yang nantinya akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan lainnya, misalnya saja keterampilan menulis.
Inilah beberapa ide permainan yang bisa Ibu lakukan untuk menstimulasi perkembangan fisik anak:
Ajak si kecil membuat air sabun, lalu buatlah gelembung bersama. Biarkan si kecil mengejar gelembung sabun di sekitar halaman rumah dan memecahkannya, baik dengan menepuk, menginjak, atau meraihnya sambil melompat.
Ibu bisa menggunakan dua stik pembuat gelembung dengan dua ukuran berbeda, agar si kecil sekalian belajar tentang ukuran besar dan kecil.
Baca Juga: Keluarga Sehat Anak Berprestasi, Ini Tanda Fisik Anak Mengalami Malnutrisi
Duduklah berhadapan dengan si balita dengan jarak sekitar setengah meter. Gelindingkan bola perlahan ke arahnya dan mintalah dia untuk menangkapnya.
Setelahnya, dorong dia untuk menggelindingkan bola tersebut kembali ke Ibu. Beri semangat saat ia berhasil melakukannya.
Setelah si kecil semakin mahir, perbesar jarak atau gelindingkan dengan lebih cepat. Bila anak Ibu termasuk tangkas menangkap bola, coba ganti tekniknya dengan memantul-mantulkan bola (tapi jangan terlalu tinggi agar bisa ditangkap olehnya).
Permainan ini akan melatih keterampilan motorik kasar si kecil sekaligus daya konsentrasinya.
Permainan ini cocok bagi si kecil yang dalam transisi dari merangkak menuju berjalan. Gunakan bantal dan guling utuk membuat jalur rintangan, beberapa ditumpuk lebih tinggi, beberapa ditumpuk lebih rendah.
Ajak si batita merangkak atau berjalan menuju ke arah Ibu dan melalui rintangan tersebut. Agar menarik, Ibu bisa menggunakan bantal dalam berbagai ukuran, warna, dan bentuk.
Jika si kecil sudah terbiasa, ubah jalurnya jadi lebih menantang atau arahkan si kecil merangkak di antara furnitur (pastikan furnitur aman dan ujung-ujungnya tidak berbahaya.
Buat balok keseimbangan dari papan kayu di rumah, atau ajak si kecil ke taman yang memiliki alat permainan yang menantang keseimbangan.
Pegang tangannya dan bantu dia berjalan di sepanjang balok tersebut. Saat sudah percaya diri dan mahir, mintalah dia berjalan sendiri tanpa dipegang dan awasi gerakannya dari belakang.
Lewat permainan ini, si kecil akan belajar menyeimbangkan diri serta mengatur koordinasi antara mata dan kaki.
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Irene Harris |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR