Nakita.id - Banyak orang tua menganggap bahwa kulit bayi adalah kulit yang paling bersih dan paling ideal karena baunya harum dan sangat lembut. Padahal, tidak semua bayi terlahir dengan kulit sempurna, berikut 7 hal yang perlu diketahui seputar kulit bayi.
1. Jangan mengharapkan kulit bayi itu halus dan lembut. Kulit bayi yang baru lahir pada umumnya memiliki masalah seperti ruam, benjolan, bintik-bintik dan iritasi lainnya, terutama selama tahun pertama si kecil karena kulitnya masih berkembang.
Lapisan kulit paling atas (dikenal dengan epidermal barrier) tidak sepenuhnya matang sampai ia berumur sekitar satu tahun, kata Dr Lynn Chiam dari Children and Adult Skin, Hair and Laser Clinic di Mount Elizabeth Novena Specialist Medical Centre.
Dibandingkan dengan anak-anak yang berusia lebih tua, kulit bayi rata-rata 20 sampai 30 persen lebih tipis, menurut Dr Ong Ian, seorang dokter anak di Thomson Pediatric Centre (Katong). Hal ini membuat kulit bayi menjadi lebih rentan kering dan iritasi. Selain itu, bayi yang sering bersentuhan langsung dengan susu dan noda makanan, urin dan feses. Semua ini dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut.
(Baca juga : 5 Masalah Dalam Merawat Kulit Bayi Baru Lahir)
2. Jagalah kulit bayi tetap bersih, namun jangan berlebihan. Kebersihan itu penting, tapi mandi yang berlebihan malah bisa membahayakan, Bu. Dr Lynn menyarankan untuk menjaga waktu mandi singkat, jangan lebih dari 10 menit dan hanya sekali sehari untuk bayi di bawah usia tiga bulan.
Menurut Dr Ong, dalam empat minggu pertama, bayi baru lahir cukup dimandikan dua sampai tiga kali seminggu. Hindari menggunakan kain lap selama bayi berusia kisaran ini, karena dapat mempercepat hilangnya air dari kulit. Setelah mandi, tepuk-tepuk lembut kulit si kecil hingga kering menggunakan handuk lembut. Handuk yang kasar dapat mengiritasi kulit halus bayi.
3. Ruam-ruam pada sebagian besar bayi tidak berbahaya. Kebanyakan ruam pada kulit si kecil tidak berbahaya dan sembuh dengan sendirinya, misalnya, adanya benjolan putih kecil (dikenal sebagai milia) atau jerawat (jerawat bayi) di wajahnya biasanya akan hilang sendiri. Namun, kondisi setiap bayi tentunya berbeda.
“Meskipun masalah kulit seperti jerawat pada bayi bisa hilang dengan sendirinya seiring waktu, beberapa bayi bisa mengalami masalah yang lebih parah dan membutuhkan pengobatan,” kata Dr Lynn. “Penting untuk mendapatkan diagnosis yang benar sebelum memutuskan apakah ruam itu cukup ringan untuk dibiarkan sembuh sendiri.”
Kadang-kadang, ruam juga dapat menjadi tanda peringatan bahwa bayi Ibu memiliki beberapa masalah medis, seperti penyakit tangan, kaki dan mulut, cacar, campak, demam berdarah dan infeksi otak.
(Baca juga : 4 Masalah Kulit Bayi)
Berkonsultasilah dengan dokter jika Ibu melihat gejala berikut :
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR