Nakita.id - Julian dan Tracy Austwick tak pernah mendengar putri mereka Amber berbicara, bahkan satu patah kata saja. Namun, suatu hari Amber terdengar berbicara pada Shocks, keledai terapis yang disayanginya. Saat itu Agustus 2013 dan Amber baru berusia tiga tahun.
Amber Austwick lahir prematur di usia 26 minggu bersama kembarannya Hope Austwick. Amber masuk ruang ICU untuk mendapat tindakan trakeostomi darurat–sebuah operasi yang memungkinkannya bernapas–begitu ia lahir.
Operasi itu berhasil menyelamatkan nyawa Amber, tapi pipa kecil yang dipasang di tenggorokan menghalangi udara yang mengalir ke pita suara. Alhasil, Amber selamat tapi bisu; tidak mampu berbicara, juga tak bisa tertawa. Kedua orang tuanya bahagia karena anak perempuan mereka berhasil melewati masa sulit di tahun-tahun pertamanya, tapi juga hancur hatinya karena memikirkan Amber yang tak pernah bisa mengartikulasi perasaannya.
(Baca juga : 8 Cara Sentuhan yang Menyembuhkan Anak dari Sakit)
“Saya rasanya tidak tega menyekolahkan Amber ke taman kanak-kanak, apalagi ke sekolah dasar, jika ia tidak bisa mengungkapkan kebutuhannya,” kata Tracy (37), yang berharap para dokter bisa menemukan cara agar Amber bisa bersuara.
Operasi batang tenggorokannya dianggap terlalu berisiko, karena tidak ada kepastian tentang keberhasilannya. “Namun, saya yakin ada cara lain yang bisa kami lakukan untuk dia,” kata Tracy.
Akhirnya, ketika berusia tiga tahun, Amber cukup umur untuk menggunakan alat yang memungkinkannya bicara. Sebuah katup Passy-Muir, atau katup bicara, memungkinkan udara mengalir ke batang tenggorokan. Ketika udara dikeluarkan, alirannya akan melewati pita suara dengan cara biasa. Dengan begitu, penggunanya bisa mengeluarkan suara. Namun, butuh waktu untuk belajar menggunakan alat tersebut. "Jika" pita suara anak belum rusak, secara teori cara ini bisa berhasil. Tapi, sekali lagi itu “jika”. Bahkan "jika" udara mengalir dengan arah yang benar, masih ada peluang Amber tidak bisa menghasilkan suara.
(Baca juga : Seorang ‘Birth Photographer’ Berhasil Abadikan Momen Kelahiran Bayi di Dalam Mobil)
Sebagai ibu, Tracy sangat ingin mengetahui apakah putri kecilnya bisa berkomunikasi seperti anak lain. Dialah yang dengan lembut memasang katup Passy-Muir ke kateter batang tenggorokan putrinya. Setelah itu, Amber hanya tersenyum dan menggerakkan bibirnya untuk berkata-kata, tetapi masih tanpa suara. Selama latihan, Amber terus menggunakan bahasa isyarat yang telah diajarkan padanya. Hal ini berlangsung selama berhari-hari. "Kenapa alat itu tidak bisa menghubungkan pita suara dengan kata-katanya?" Tracy bertanya-tanya.
Kemudian muncul sebuah ide. "Mungkin Shocks bisa membantu Amber untuk berbicara?" Ia menyarankan kepada suaminya, Julian. Shocks adalah keledai yang pernah diselamatkan dan dikirim ke Suaka Perlindungan Keledai (Donkey Sanctuary’s Assisted Therapy Centre) di Birmingham. Keledai ini ditemukan terikat erat dengan sebuah tali di sebuah peternakan dekat Galway, Irlandia, pada 2010 sehingga lehernya sedikit terkoyak. Hewan ini seperti pernah disiksa dan disalahgunakan orang lain. Di tempat suaka yang letaknya dekat dengan rumah keluarga Austwick, Shocks dilatih sebagai keledai terapis bagi anak-anak cacat.
Amber dan Shocks pertama kali bertemu ketika usia anak ini baru dua setengah tahun. Saat itu Amber bisa memegang kepala Shocks tapi tidak bisa duduk tanpa bantuan. Kelahiran prematur Amber telah menyebabkan pendarahan otak dan kondisi ini juga mengakibatkan cerebral palsy atau cedera otak yang membuatnya sulit untuk mengoordinasikan gerakannya.
(Baca juga : Fotografer Ini Berhasil Abadikan Momen Emosional Ayah yang Sedang Menggendong Bayi Pertamanya)
Berikutnya pada 2013 ketika usia Amber menginjak 3 tahun, sesuatu yang luar biasa terjadi. Shocks dan Amber ternyata memiliki ikatan yang kuat. Seiring waktu, dengan menunggangi Shocks, Amber dapat mengembangkan otot-ototnya untuk duduk tegak, berjalan, dan aktivitas lainnya. Menurut Julian sang ayah, mungkin karena Shocks merupakan satu-satunya sosok di sekeliling Amber yang tidak pernah melakukan intervensi apa-apa, maka Amber begitu percaya dan sayang padanya.
Jika Shocks telah membantu Amber menemukan motivasi untuk bergerak, berdiri dan berjalan, agaknya Shocks juga akan bisa membantunya menemukan kepercayaan diri untuk belajar berbicara, demikian pikir kedua orangtua Amber. Suatu hari, pada November 2013, saat Amber berpamitan pulang pada Shocks adegan yang menakjubkan terjadi. Saat Amber membungkuk ke depan untuk memeluk leher Shocks, Amber tahu-tahu berkata, “Aku mencintaimu, Shocky.”
Tracy yang melihat kejadian itu pun menangis sesenggukan. Sejak saat itu, Amber tidak berhenti berbicara. Suaranya terdengar seperti anak antusias berusia enam tahun. Tapi selama berbulan-bulan ada satu hal yang hilang. Shocks sendiri tidak pernah bersuara. Staf di tempat suaka keledai mengatakan, selama itu Shocks juga tengah menjalani pemulihan untuk dapat meringkik pertama kali setelah ditemukan dalam keadaan menderita. Menurut para ahli, suara meringkik setiap keledai berbeda.
Pada Februari 2014, Shocks harus dirawat karena mengalami infeksi berat. Itu artinya Amber tidak bisa melihat Shocks selama dua bulan. Hal menakjubkan berikutnya terjadi di hari saat Shocks kembali ke tempat suaka. Amber sangat senang melihatnya dan sebagai balasannya Shocks meringkik untuk pertama kalinya. “Saya mengatakan bahwa keduanya dapat menyembuhkan satu sama lain,” kata Julian. Inilah ikatan luar biasa antara hewan dan anak.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR