4. Hindari keramaian dan orang yang sedang sakit
Cobalah untuk menghindari keramaian seperti pusat perbelanjaan dan pergilah ke ruang terbuka seperti taman atau pantai. Kita juga harus menjauh dari orang-orang yang sedang pilek untuk menghindari diri tertular virus dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab secara sosial.
Jika kita mengetahui ada teman anak yang sedang sakit, jangan ragu untuk membatalkan acara bermain -- dan meskipun ini terdengar ekstrem bagi sebagian orang, lebih baik cari aman daripada menyesal.
(Baca juga : Berkuda Bisa Menguatkan Keterampilan Kognitif Anak)
5. Vaksinasi
Diwajibkan bagi semua anak untuk divaksinasi terhadap penyakit tertentu termasuk, BCG, pertusis, tetanus, poliomielitis, gondok, rubella dan hepatitis B. Anak-anak juga biasanya mendapatkan vaksin flu yang direkomendasikan oleh dokter untuk anak-anak berusia di bawah lima tahun, atau memiliki kondisi medis, atau akan bepergian ke luar negeri.
6. Tidur yang cukup
Kurang tidur bagi anak akan berdampak negatif terhadap sistem kekebalan tubuh, sehingga anak akan jauh lebih mudah jatuh sakit setelah terkena virus. Jadi, seberapa lama tidur yang dibutuhkan anak-anak? Anak-anak di bawah usia lima tahun membutuhkan sekitar 12 sampai 13 jam tidur, anak-anak prasekolah membutuhkan 11 sampai 12 jam, dan anak-anak sekolah dasar harus tidur sekitar 10 sampai 11 jam.
(Baca juga : Jaga Kesehatan Pencernaan Anak)
7. Makanlah diet seimbang
Penelitian menunjukkan bahwa apa yang anak makan pasti akan mempengaruhi kesehatannya, jadi penting agar si kecil mendapatkan nutrisi yang tepat dalam makanan hariannya untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuhnya. Dalam menu makannya, Ibu juga bisa menambahkan saripati ayam untuk anak-anak, karena mengandung Lycium (wolfberry) untuk memperbaiki penglihatannya dan Vitamin B Complex yang dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh sekaligus meningkatkan perkembangan mental dan fisiknya.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR