Nakita.id - Waktu mengubah segalanya. Begitu juga budaya, perilaku dan nilai-nilai setiap zaman selalu berganti dan berubah. Akibatnya, setiap generasi selalu menganggap zamannya adalah yang terbaik. Jangan heran jika kita selalu mendengar orang dari generasi sebelum berkata, “Dulu zaman saya,” atau “Waktu saya seusia kamu.”
Saat ini, generasi yang menjadi sasaran kritik generasi lebih tua adalah kelompok yang dikenal sebagai milenial. Buat yang belum tahu, seorang milenial adalah seorang individu yang lahir di antara tahun 1980 dan 2000.
Mengapa generasi millennial selalu mendapat kritikan dibandingkan pujian?
Tentu, seiring berjalannya waktu, generasi sekarang ini telah menunjukkan beberapa kualitas yang tidak terlalu memuaskan, misalnya, obsesi terhadap selfie, Pokemon Go dan temuan filter Instagram yang sempurna. Namun, setiap generasi sebelumnya maupun saat ini pasti memiliki kekurangan tersendiri.
(Baca juga : Hati-hati, Pola Asuh ini Berisiko Lahirkan Pelaku Kejahatan Seksual)
Mungkin ada beberapa kualitas yang akan dikritik oleh generasi lain, namun bila menyangkut pola asuh, orang tua milenial memiliki nilai dan kualitas masing-masing yang membuatnya lebih hebat daripada generasi sebelumnya. Berikut ciri-ciri dan hal positif yang bisa dilakukan orangtua millennial:
1. Orang tua milenial bersikap ambisius
Generasi milenial selalu didorong untuk mengejar kepentingan pribadi. Akibatnya, mereka bereksperimen dengan hasrat mereka melalui berbagai ekstrakurikuler ketika masih anak-anak. Saat tumbuh dewasa beberapa tahun kemudian, anak-anak kecil yang dulu kreatif tumbuh menjadi individu yang lebih ambisius dengan minat, keinginan dan hasrat yang melampaui mentalitas pekerja “9 to 5” yang rutin.
Ini berarti bahwa sebanyak apa pun serangan yang didapat kaum milenial untuk hasrat menjadi kreatif di satu sisi, mereka sebenarnya sedang menunjukkan ambisi dan dorongan yang merupakan kualitas hebat yang mesti dimiliki para orang tua.
(Baca juga : Efek Gaya Pengasuhan Orangtua terhadap Kesehatan Anak)
2. Orang tua milenial memahami teknologi dan dampaknya pada anak-anak
Memahami teknologi dan mudahnya beradaptasi serta tahu betul dampak besar dari teknologi itu sendiri membuat anak-anak generasi milenial lebih baik daripada generasi sebelumnya. Kaum milenial tumbuh dengan teknologi dan memiliki pemahaman yang lebih baik dan lebih mendalam tentang bagaimana cara kerjanya.
Misalnya, ketika iPhone baru keluar, kita paham tentang cara kerjanya, dan bagaimana anak-anak juga akan mencoba menggunakannya. Di zaman teknologi, penting untuk mengetahui bagaimana anak-anak dapat berinteraksi dengan dunia melalui teknologi. Beruntung, generasi ini mampu mengikuti perkembangan dunia teknologi yang terus berkembang.
(Baca juga : Pola Asuh Ini Dapat Membuat Anak Depresi)
3. Orang tua milenial lebih peduli
Kita tidak bilang para Ibu sebelum kita nihil emosi dan rasa kasih sayang. Tapi faktanya adalah bahwa generasi dewasa masa kini tumbuh generation dalam dunia yang “lebih terbuka”. Saat ini kita berada dalam keadaan kebenaran politik, dan setiap orang menjadi lebih peduli, dan lebih sensitif. Generasi terdahulu mungkin berpendapat bahwa menjadi orang tua yang keras dan keras kepala adalah strategi yang lebih efektif. Sebaliknya, orang tua milenial berpendapat bahwa cara terbaik untuk membesarkan anak adalah dengan kasih sayang.
4. Orang tua milenial mampu menjalankan banyak tugas
Kemampuan melakukan banyak tugas yang dimiliki orang tua milenial tidak bisa dibayangkan. Karena kita tumbuh dengan berbagai gadget elektronik, seperti TV, komputer, dan lain sebagainya, kita bisa memproses lebih banyak hal secara bersamaan. Bisa dibayangkan bagaimana itu sangat bermanfaat bagi orang tua. Mampu melakukan banyak tugas dan mengerjakan berbagai aktivitas sekaligus di rumah yang penuh dengan anak-anak adalah kualitas yang tidak akan ditinggalkan Ibu atau Ayah modern.
5. Orang tua milenal tidak "bekerja untuk bos"
Di dunia yang penuh dengan perusahaan pemula, dan halaman-halaman GoFundMe, mudah untuk melihat konsep “bos” memiliki efek yang berkurang pada orang-orang dewasa modern. Tentu, tidak ada yang salah dengan bekerja untuk perusahaan multinasional. Namun, banyak orang dewasa masa kini yang berbondong-bondong memulai perusahaan pemula dan opsi bekerja dari rumah. Pasti ada plus-minusnya. Tapi, orang tua memiliki jadwal yang lebih lentur dan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah tentu memberi keuntungan bagi kehidupan keluarga dan hubungan dengan anak-anak.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR