Nakita.id - Banyak orang tua yang berpikir bayi mendengkur di saat tidur adalah indisikasi suatu penyakit. Namun, para peneliti mengungkapkan, suara mendengkur atau mendengus saat tidur normal pada bayi.
Mendengkur terkadang juga tergantung pada cuaca. Bila suhu turun saat musim hujan atau musim dingin, mendengkur adalah kondisi yang normal. Tapi, sebagian besar disebabkan karena hidung tersumbat. "Banyak bayi mendengkur saat hidung mereka tersumbat karena sulit bernapas," kata Dr Parineeta Tiwari, Dokter Spesialis Anak Primus Super Speciality Hospital, New Delhi.
Umumnya, bayi membuat suara-suara keras saat tidur karena saluran pernapasannya sangat kecil dan penuh dengan sekresi. Dr. Parineeta Tiwari menjelaskan, "Saat bayi bernapas, udara bertabrakan dengan sekresi, membuat suara yang berbeda, dan akan cukup mengganggu orangtua. Biasanya, saat anak tersebut tumbuh, kebisingan akibat dengkuran akan berkurang karena saluran udara membesar, memungkinkan udara mengalir. Lewat tanpa suara. "
(Baca juga : Bayi Tidur Mendengkur. Waspadai Masalah Ini)
Terkadang suara mendengkur juga bisa menjadi sinyal dari beberapa masalah yang lebih dalam serta menunjukkan bahwa saluran udara terhalang atau tersumbat sesuatu. Bila ini terjadi, mungkin bayi akan sulit untuk bernapas dan perlu usaha ekstra untuk melakukannya.
"Secara bertahap, seiring berkembangnya bagian hidung dan saat meludah jadi semakin berkurang di kalangan bayi, suara mendengkur dan suara (suara gemerisik) juga akan berkurang. Ini adalah hal fisiologis, yang terjadi pada kebanyakan bayi di bulan-bulan sebelumnya," jelas Dr. Bijal Srivastava, Dokter Spesialis Anak, Rumah Sakit LH Hiranandani, Powai.
Beberapa bayi mendengkur bukan karena penyumbatan saluran udara, tapi karena demam, alergi, atau peningkatan ukuran kelenjar gondok atau amandel. "Dalam kasus yang jarang terjadi, mendengkur terjadi saat bayi Anda berada dalam tahap tidur paling dalam, di mana otot tenggorokannya sangat rileks sehingga membuat suara mendengkur saat bernapas," tambah Dr. Parineeta.
(Baca juga : Napas Bayi Grok Grok)
Dalam beberapa kasus pula, bayi mungkin menderita semacam alergi karena mendengkur. Dokter anak akan mengarahkan Ibu untuk melakukan pengecekan ke dokter spesialis, dokter telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) atau dokter spesialis tidur untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Sesi ini akan cukup untuk mengetahui penyebabnya dan solusi yang tepat.
Mendengkur terkait penyakit:
Mendengkur yang terjadi ketika anak berusia 3 sampai 10 tahun dapat dikaitkan dengan beberapa alasan, kata Dr. Bijal Srivastava, yaitu :
1. Infeksi saluran pernapasan/flu yang umum terjadi pada anak
2. Radang ginjal rhinitis atau sinusitis
3. Hipertrofi Adenoidal
4. Penyebab langka seperti benda asing dan polip hidung.
Dr. Bijal juga menyebutkan bahwa, "Bila anak-anak yang lebih tua menderita hipertrofi adenoid, hal itu harus dipertimbangkan secara serius, karena dapat dikaitkan dengan infeksi telinga berulang-ulang dan bahkan ketika tidur siang hari karena tidur malam akan terpengaruh. Dikaitkan dengan perubahan bentuk wajah."
(Baca juga : Mendengkur Pada Anak, Bahaya Atau Tidak)
Tip mengatasi bayi mendengkur:
1. Pelembab akan mempermudah bayi untuk bernapas.
2. Obat tetes garam yang mudah didapat di pasaran agar bayi kecil bisa menggunakannya. Masukkan ke dalam lubang hidung sebanyak lima sampai tujuh tetes garam di setiap lubang hidung, sehingga bayi dapat bersin mengeluarkan sekresi tersebut, atau akan mendorong sekresi kembali ke tenggorokan.
3. Minyak kayu putih di atas kain atau area sekitar hidung bayi, membantu membuka saluran hidung bayi.
4. Cara uap juga bisa digunakan bayi dalam jarak jauh untuk melembapkan dan menghangatkan udara.
Dr. Bijal mengatakan, "Aspirator tidak tepat dan tidak membantu, karena alat itu tidak sampai ke ujung hidung, di mana sekresi itu terjadi dan terkadang malah menyebabkan luka di daerah hidung jika daya isap salah ketika diterapkan." Mendengkur kronis pada bayi dikatakan sebagai indikasi masalah yang agak rumit, dan Ibu harus mulai memperhatikan gejala anak jika mendengkurnya memburuk seiring bertambahnya usia. Masalah struktural dan sleep apnea adalah penyebab umum dari mendengkur kronis.
Untuk mengurangi kebiasaan mendengkur pada bayi, Dr. Parineeta menyarankan untuk melakukan hal berikut:
1. Bersihkan secara rutin hidung bayi.
2. Buat lingkungan sekitar bayi bebas debu.
3. Hindari alergen.
4. Ubah postur tidur bayi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR