Nakita.id - Mata bukan hanya jendela jiwa, tapi juga membantu kita untuk melihat dan memahami dunia luar. Tapi bagaimana jika anak harus menyesuaikan diri dan belajar hidup tanpa penglihatannya?
Mengevaluasi kemampuan visual anak sangat penting. Jika anak tampak tidak bereaksi terhadap cahaya dan benda bergerak itu bisa menjadi indikasi kebutaan dini. Berikut untuk mengetahui lebih banyak tentang penyebab, gejala dan pengobatan untuk kebutaan masa kanak-kanak.
Kebutaan Pada Anak-anak
Jumlah anak-anak yang mengalami efek buruk dari gangguan penglihatan di seluruh dunia sekitar 1,4 juta dan 75% anak tunanetra di dunia tinggal di Afrika dan Asia. Ini sebuah fakta yang mengejutkan.
(Baca juga : Kenali 3 Gangguan Mata yang Paling Umum Terjadi pada Anak)
Bagaimana Anak Melihat?
Mata, organ penting dari sistem visual terdiri dari banyak bagian sensitif seperti retina, kornea, lensa, iris, saraf optik, dan lain-lain. Semua bagian ini harus bekerja secara kolektif dan fokus pada cahaya dan gambar. Saraf unik dari mata membawa sinyal ke otak. Otak memproses dan mengenali apa yang anak lihat. Semua ini perlu terjadi bersamaan agar anak bisa melihat.
Bila ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, anak mungkin memiliki masalah dengan penglihatan atau mengalami kebutaan. Kebutaan tidak berarti kegelapan total. Sebagian besar, anak-anak yang mengalami gangguan penglihatan dapat melihat sedikit cahaya atau bayangan.
Penyebab Kebutaan pada Anak
Beberapa bayi terlahir buta atau kehilangan penglihatan. Ada berbagai alasan untuk kondisi ini, seperti:
(Baca juga : Ini Tanda Bila Si Kecil Mengalami Gangguan Mata)
Gejala Kebutaan pada Anak
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR