Nakita.id.- “Anak -anak umumnya mengembangkan keterampilan fisik dalam urutan yang tidak bisa diprediksi. Tapi ada enam area di mana semua batita akan melakukannya, dan kita orangtua wajib mengetahui dan mendorongnya untuk mengeksplorasi” demikian ujar Andrew Adesman, dokter anak dari rumah sakit Cedar Sinai di California dalam sebuah talkshow di CNN News-Health.
Seperti halnya bayi yang akan berguling sebelum merangkak, anak-anak batita akan “merambat” mengelilingi ruangan (bergerak dengan berpegangan dari satu benda ke benda lain) sebelum akhirnya berjalan mandiri, dan secara umum memanjat sebelum melompat dengan kedua kaki di usia batita. Rentang kemajuan anak dalam melewati urutan perkembangan itu sangat bervariasi. Meski begitu Ibu bisa membantu si kecil dengan mendorong perkembangan motorik batita, yang dibagi dalam enam area keterampilan berikut:
Baca juga: Suka Mengacak Acak
1. MENDORONG DAN MENARIK
Saat si kecil masih belajar berjalan, mainan dorong-tarik adalah mainan yang sempurna untuknya, karena mainan itu mengombinasikan keterampilan yang sudah ia kembangkan, yaitu mendorong tubuhnya dari lantai dan menarik dirinya ke posisi berdiri, dengan keterampilan yang sangat ia inginkan, yaitu menggerakkan tubuhnya ke depan. Mobil-mobilan dan truk mainan yang cukup besar untuk didorong saat ia berdiri adalah pilihan yang sangat baik. Carilah satu yang punya pegangan tinggi dari plastik yang kokoh serta kursi untuk ia duduki. Selain itu, Ibu juga bisa memberikan si kecil kereta belanja plastik atau mainan dorong lainnya. Setelah anak batita Ibu sudah bisa menyeimbangkan diri dan berjalan, berikan ia mainan binatang dengan tali untuk ditarik dan diajak berjalan-jalan.
2. BERGOYANG DAN BERGULING
Setelah si kecil mengetahui bahwa kakinya adalah bagian tubuh utama untuk bisa bergerak, dia akan senang menggunakan mereka untuk menjelajahi dunia di sekitarnya. Berikan ia mobil atau sepeda mainan yang cukup rendah sehingga ia bisa menggerakkan mainan itu sendiri dengan kakinya. Toko mainan menawarkan begitu banyak pilihan sehingga Ibu bisa menawari ia dengan mobil berbentuk singa atau bahkan mobil berbentuk kodok. Dengan mainan tadi anak Ibu akan menggunakan kedua kakinya sekaligus dan “berjalan”.
Di tahap usia ini, mainan kendaraan beroda besar adalah pilihan yang terbaik, dengan pusat gravitasi terletak di bagian bawah sehingga anak Ibu akan merasa lebih aman. Setelah anak Ibu menguasai mainan tadi (mungkin setelah ulang tahunnya yang kedua), sepeda roda tiga akan membantunya mengembangkan otot-otot kaki dan koordinasi secara umum. Dia mungkin juga suka bergerak dengan kecepatan yang sedikit lebih tinggi. Jangan lupa lengkapi ia dengan helm terutama saat ia bersepeda di jalanan.
Jika dia tampak enggan mencoba sepeda roda tiga, cobalah untuk merendahkan tempat duduknya sampai maksimal, setidaknya untuk sementara waktu. Selain itu Ibu juga bisa memberikannya kuda goyang agar si batita bisa menggunakan otot-otot di bagian tubuh atasnya serta melakukan gerakan dorong-tarik yang sama yang ia butuhkan saat bermain ayunan. Mainan ini juga bisa menjadi alternatif yang bagus saat hari hujan dan ia masih punya kelebihan energi. Berikan ia topi koboi dan biarkan imajinasinya bermain.
3. MELEMPAR DAN MENANGKAP
Bola dalam berbagai ukuran— untuk dilempar, ditangkap, atau digelindingkan—membantu batita mengembangkan koordinasi tangan-mata serta ketangkasan. Di dalam ruangan, Ibu bisa menggunakan bola spons yang lembut atau beanbag untuk dilemparkan ke dalam ember sebagai alternatif yang bagus. Jika ruangan cukup luang dan panjang, ajak ia bermain bowling mainan. Selain itu, batita biasanya mulai mengembangkan kesukaannya dalam menggunakan tangan kanan atau kiri di tahun keduanya, jadi cermati ia dengan baik. Meski begitu jangan merasa khawatir jika si batita belum memilih tangan mana yang akan lebih sering ia gunakan.
4. MEMANJAT DAN MENYEIMBANGKAN BADAN
Perlengkapan bermain yang mengombinasikan tangga dan perosotan serta titian untuk melatih keseimbangan, ditambah serta pasir yang lembut atau matras karet di bagian bawahnya, adalah tempat yang sempurna untuk anak-batita yang sedang senang berlatih keseimbangan. Ibu juga bisa memberikan mainan dengan beberapa anak tangga serta perosotan kecil di rumah. Atau, taruh beberapa bantal besar di tengah-tengah ruangan dan mintalah ia mendakinya sambil bernyanyi Naik-naik ke Puncak Gunung.
Contoh aktivitas lain yang bisa dimainkan: taruhlah beberapa selimut lembut di lantai ruang keluarga dan jejerkan beberapa balok kardus besar yang akan membuat ia tertantang dan sekaligus bersenang-senang. Bariskan mereka secara lurus agar tampak seperti jembatan, atau sebarkan dan jadikan mereka batu-batu di dalam sungai berarus deras. Jika cuaca di luar sedang bersahabat dan si batita tengah bersemangat, ajak ia meniti di atas pinggiran trotoar, dengan menawarkan tangan Ibu sebagai tempat ia berpegangan.
5. BERLARI DAN MELOMPAT
Anak batita senang berlari dan melompat. Tapi melompat dengan kedua kaki sekaligus dan mendarat bersama, adalah hal yang menyulitkan dan terkadang membuat batita frustasi. Bantu ia dengan membolehkan ia melompat di atas kasur atau trampolin rendah sementara Ibu memegangi kedua tangannya. Selain itu, Ibu juga bisa menaruh beberapa bantal di lantai dan biarkan ia melompat ke bantal-bantal itu dari sesuatu yang rendah (misalnya sofa).
Bola pantul yang besar dan kokoh serta dilengkapi pegangan membuat si kecil bisa memenuhi keinginannya untuk terbang sekaligus berlatih menjejakkan kedua kakinya dari tanah. Jika anak Ibu termasuk anak yang anteng, dorong ia untuk berlari dan melompat dengan mengombinasikan kedua hal tadi dengan sesuatu yang ia suka. Selain itu Ibu bisa mengajaknya bernyanyi lagu tentang lari dan lompat (Kelinciku kelinciku kau manis sekali, melompat kian kemari, sepanjang hari) sambil mempraktikkannya. Ajak ia ke taman dan dorong ia untuk bermain kejar-kejaran dengan Ibu. Tip: jika ia mendapatkan pelukan hangat di tiap akhir permainan, dia pasti akan berlari semakin cepat!.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Nur Ayu Kartikasari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR