Nakita.id - Tiap anak itu berbeda. Ada anak yang bisa duduk manis saat Ibu membacakan dongeng. Tapi ada juga yang hilir mudik atau malah meminta Ibu menutup buku ceritanya. Duh, bagaimana bisa membiasakan anak membaca kalau ia selalu menolak mendengarkan Ibu membacakan cerita?
Hanya karena anak tidak bisa duduk diam bukan berarti mereka tidak memerhatikan apa yang diucapkan Ibu, lho! Yang penting, anak sebenarnya menyimak atau tidak. Berikut tip agar anak menyimak saat Ibu membacakan cerita:
1. Jangan membuat mereka duduk diam
Anak-anak biasanya berjalan, melompat, atau terpental dari kursi saat Ibu duduk mendongeng. Meski demikian mereka sebenarnya tetap mendengarkan kok, Bu. Jangan biarkan mereka berbicara atau berteriak atau membuat keributan, tapi tak perlu mencoba membuat mereka duduk manis di kaki atau di pangkuan Ibu. Mereka biasanya akan datang menghampiri untuk melihat gambar, tersenyum, berjalan pergi dan kemudian kembali. Itulah anak-anak, dan mereka menikmatinya.
2. Alihkan mereka saat membaca
Kedengarannya bertentangan, tetapi memberikan mereka sesuatu untuk dimainkan membantu mereka berkonsentrasi. Misalnya saat Ibu mendongeng sambil memangku, ayun-ayunkan si kecil. Ibu juga dapat memberi mereka bola atau mainan tak berbunyi untuk dimainkan. Entah bagaimana cara ini sebenarnya membantu membebaskan pikiran mereka dan agar mereka memerhatikan.
3. Jangan membaca kata demi kata
Ketika anak-anak masih kecil dan mulai bisa berkonsentrasi mendengarkan dongeng, pastikan Ibu tidak memperpanjang cerita. Sebaliknya rangkum ceritanya. Kadang Ibu perlu melompat ke salah satu halaman terakhir asal isi cerita sudah diceritakan. Itu memberi kesempatan Ibu dan anak-anak sukses menyelesaikan satu buku!
4. Mengajukan banyak pertanyaan
Tunjuk salah satu halaman buku dan ajukan pertanyaan, entah mereka berlarian di sekitar atau gelisah di pangkuan Ibu. Untuk anak-anak yang lebih besar, tanyakan tentang plot atau karakter agar tercipta percakapan. Jika anak-anak telah terbawa ke dalam cerita, mereka cenderung memperhatikan. Untuk anak yang lebih kecil, Ibu bisa bertanya sesuatu tentang warna, bagaimana suaranya atau bagian mana yang paling mereka sukai. Untuk anak-anak yang lebih besar, Ibu bisa bertanya tentang apa saja.
5. Biarkan mereka memilih buku
Biarkan anak-anak memilih buku yang akan dibaca. Karena akan lebih besar kemungkinan mereka benar-benar tertarik. Misalnya anak laki-laki akan lebih tertarik membaca tentang traktor. Ia mungkin hanya betah mendengar beberapa halaman buku tentang kue milik adiknya sebelum akhirnya sibuk berlompatan. Dan jika mereka benar-benar tidak menikmatinya, jangan memaksa anak membaca karena akan menimbulkan kesan jika membaca itu tidak menyenangkan.
6. Jangan menjadi frustrasi
Ada beberapa ibu yang cenderung tidak menyukai kesibukan dan kekacauan. Jika di pikiran Ibu, situasi yang ideal saat membaca atau mendongeng adalah semua orang duduk diam dengan tangan di pangkuan mereka sambil memerhatikan dan tidak mengucapkan sepatah kata pun, itu jarang sekali terjadi. Setidaknya, tidak terjadi pada anak-anak kecil. Jangan biarkan waktu membaca atau mendongeng menjadi rumit dengan menjadi frustrasi.
Pada akhirnya, membaca adalah hal yang luar biasa mengagumkan! Bahkan jika anak-anak tampak tidak tertarik, tidak berarti mereka tidak akan segera tertarik untuk mulai membaca buku. Selain bermanfaat untuk perkembangan kepribadian dan akademisnya, membaca juga mempererat ikatan keluarga. Jadi jangan khawatir jika Ibu mendapat kesulitan membuat anak tertarik membaca buku pada awal-awalnya. Teruslah bekerja sama dengan Ayah untuk memperkenalkan anak pada kebiasaan membaca buku yang bagus.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Meisy Billem |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR