Tabloid-Nakita.com - Anak sekarang makin jarang membaca buku, demikian hasil jajak pendapat Equazen, produsen suplemen omega untuk segala usia. Polling yang melibatkan orangtua dengan anak usia 4 - 16 tahun ini mendapati bahwa sepertiga responden mengkhawatirkan kemampuan anak membaca.
Para ibu adalah pihak yang paling khawatir dengan kemampuan anak membaca (39%) dibandingkan para ayah (36%). Terlihat pula ada hubungan yang jelas antara usia orangtua dan kadar kecemasan mereka. Orangtua yang lebih muda (18-24 tahun) ternyata lebih khawatir dengan berkurangnya kebiasaan anak membaca (57%), dibandingkan orangtua usia 35-44 tahun (39%).
Berbagai studi sudah menunjukkan bahwa kebiasaan membaca memberikan manfaat akademis maupun perilaku, namun hanya seperempat responden (27%) yang punya kebiasaan membacakan cerita untuk anak menjelang tidur tiap malam. Satu dari 12 orangtua mengaku tak pernah membacakan cerita menjelang tidur, dan sepertiga responden (33%), hanya bisa melakukannya tiga kali seminggu.
"Penemuan Equazen ini sangat mengkhawatirkan. Setiap hari saya berbicara pada banyak orangtua yang sangat mengkhawatirkan kebiasaan anak mereka membaca, dan ingin membantu mereka. Tapi kehidupan keluarga yang sibuk membuat mereka tak bisa menemukan waktu untuk itu," papar Lorraine Thomas, pakar parenting yang juga pendiri Parent Coaching Academy.
Oleh karena itu, Thomas menyarankan para orangtua untuk menjadikan "story time" sebagai prioritas. Kita mungkin tak bisa "hadir" untuk anak sepanjang waktu, tapi meluangkan waktu 10 menit saja setiap hari untuk berbagi cerita dengan anak sudah akan memberi pengaruh yang berarti.
"Bukan hanya pada pendidikan mereka, tapi juga pada perilaku dan kondisi emosional mereka. Ini waktu yang penting bagi orangtua dan anak untuk bersenang-senang bersama, untuk bersantai dan membicarakan apa saja yang menjadi masalah bagi anak," saran Thomas.
Memiliki kebiasaan membaca menurutnya juga menunjukkan bahwa Mama peduli pada anak, di mana kita terhubung dengan anak, dan dapat mengeluarkan rasa percaya diri mereka. Memberikan seluruh perhatian Mama pada anak membantu mereka merasa dihargai, merasa aman, dan menumbuhkan keyakinan diri mereka. "Tak perlu melakukannya setiap hari; lakukan saja sesering mungkin," tambahnya.
Bila Mama sudah menjadikan bedtime story sebagai kebiasaan tiap malam, tak perlu lagi muncul kekhawatiran anak makin jarang membaca.
Penulis | : | Dini Felicitas |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR