Nakita.id - Pendidikan dan pengasuhan anak adalah tanggung jawab yang terhormat, seperti apa pun anak itu. Tapi ketika menyangkut perkara membesarkan anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD), baik oang tua maupun anak mungkin sering merasa lelah dan kewalahan.
Jangan kecil hati, Bu. Ada beberapa cara yang bisa membuat rutinitas harian Ibu sedikit lebih mudah dan mungkin bisa menawarkan kelegaan dan ketenangan pikiran yang selama ini Ibu cari.
1. Siapkan sebuah rencana pengamanan
Salah satu masalah yang paling dikhawatirkan orang tua saat memiliki anak autis adalah kecenderungan anak-anak berkebutuhan khusus untuk berkeliaran dari tempat yang dianggap aman, seperti rumah atau sekolah, lalu tersesat. Tetapi banyak orang tua menemukan bahwa perangkat pelacak GPS adalah salah satu cara yang paling mudah untuk memastikan anak tetap aman.
Meskipun ada banyak pilihan berteknologi tinggi yang tersedia, GPS ini dibuat hanya untuk anak-anak penderita autisme. Pelacak akan mengirim pesan teks saat anak tiba atau meninggalkan lokasi; Dan tempel pada pakaian anak untuk menghindari pemicu masalah sensorik apa pun.
(Baca juga : Pemberian Vaksin Tidak Membuat Anak Autis)
2. Biarkan sesekali anak memimpin.
Semua anak memiliki kesukaan dan ketidaksukaan yang pantas untuk dihargai, dan anak-anak dengan ASD tidak berbeda, kata spesialis ASD Heidi Hecht.
"Biarkan anak memimpin kegiatan yang mereka sukai untuk berpartisipasi," kata Heidi pada Babble. "“Mungkin mereka lebih suka klub catur atau kegiatan kelompok yang kelihatannya tidak sekisruh banyak olahraga tim ketimbang olahraga atletik dan itu pun tak apa-apa. Juga pelajar bagaimana mengenali isyarat anak yang hanya ingin beristirahat. Beberapa masalah bisa dihindari hanya dengan mengenali kapan anak tak ingin berpartisipasi lagi.”
Christopher Dukes, Presiden dan CEO Dukes Wealth Management Inc. dan ayah seorang anak autis, menambahkan, "Jika Anda memiliki anak-anak lain, sertakan anak ASD Anda dalam kegiatan sehari-hari. Karena ia akan mentolerir.”
3. Buat ruang yang aman di rumah
Rumah harus selalu menjadi tempat yang aman bagi Ibu dan anak Anda. Tapi sayangnya, seringkali rumah mirip stasiun kereta, di mana banyak orang lalu lalang. Belum lagi banyak barang yang begitu berantakan tidak terkendali. Untuk membantu mengurangi stres di rumah, ciptakan ruang aman yang bisa membuat anak bermain, seperti menyalakan musik menenangkan dan biarkan anak terbebas dari teknologi, TV, pekerjaan rumah, atau gangguan sensoris lainnya.
(Baca juga : Ini Gejala Awal Autisme Pada Anak Sesuai Usia)
4. Pisahkan kamar tidur anak dari ruang bermain
Tidur adalah bagian penting untuk memiliki kehidupan yang sehat dan seimbang bagi siapa saja. Tapi bila menyangkut anak-anak, terlalu sedikit waktu tidur dapat menyebabkan amukan, penyakit, dan ketidaknyamanan. Bagi anak autis, tidur bisa sangat sulit, tapi beberapa trik sederhana bisa membuat perubahan.
Cobalah mengubah kamar anak menjadi tempat ternyaman bagi anak. Pastikan juga anak mengikuti rutinitas pengaturan kamar tidur yang bisa diprediksi berlangsung kurang dari 30 menit. Semua perubahan kecil ini bisa membantu anak untuk menandakan tubuhnya bahwa sudah waktunya tidur.
Coba buat "alat-alat darurat" saat anak terbangun di tengah malam. Pertimbangkan mengajari anak melihat gambar jam yang ditetapkan pada saat anak diizinkan untuk bangun dan pergi ke kamar tidur orang tua. Ini akan memberinya pola waktu malam hari yang dapat membantu anak tetap tenang sambil memberikan waktu Ibu beristirahat beberapa jam.
5. Jadikan waktu makan menyenangkan
Ya, waktu makan bisa menyenangkan, bahkan jika anak adalah si pemilih makanan. Anak-anak autis biasanya pemilih makanan, jadi penting untuk belajar bagaimana membuat waktu makan menyenangkan baginya.
Langkah pertama, bertujuan untuk mengurangi rasa takut dan cemas seputar makanan. Mulailah dengan meningkatkan toleransi terhadap sesuatu yang sederhana seperti membiarkan anak berada di hadapan makanan yang biasanya ia hindari. Begitu anak tidak keberatan makanan tertentu ada di atas meja, Ibu bisa mulai mengenalkan makanan baru ke dalam makanannya.
Ingatlah bahwa tekstur tertentu dapat menghadirkan masalah besar pada anak-anak autis, jadi gunakan teknik trial and error untuk menemukan warna, tekstur, dan bau apa yang anak sukai. Selalu sediakan makanan ringan yang selalu bisa dimakan saat diperlukan, baik itu di dalam mobil, di kulkas, atau di manapun Ibu bisa menyimpannya.
(Baca juga : Vaksin Penyebab Anak Autis)
6. Berlatih perawatan rambut dan cara berdandan di rumah
Waktu mandi bisa menjadi kelebihan sensorik dengan banyak pemandangan, bau, dan langkah-langkah yang terlibat. Tapi para ahli hairstyling di Snip-Its kids’ salon menawarkan beberapa tip perawatan rambut yang unik dan mengurangi stres bagi orangtua untuk dicoba.
"Sebelum keramas, tunjukkan sampo pada anak dan biarkan mereka mencium dan menyentuh sampo," kata seorang perwakilan perusahaan. "Ulangi proses yang sama." Para ahli di Snip-Its juga menyarankan untuk menawarkan mainan mandi kepada anak-anak untuk dimainkan dengan nyaman, dan jangan gunakan alat tertentu jika anak sangat sensitif jika rambutnya disisir. Kemudian gunakan sisir lebar untuk merapikan semua rambut yang kusut.
Sebelum menggunakan pengering rambut, embuskan udara hangat ke tangan atau lengan anak sehingga mereka bisa merasakannya hangat dan tidak akan merasa sakit. "Jika anak merasa nyaman dengan alat pengering, lanjutkan dengan mengeringkan rambut."
7. Berikan kesukaan anak
"Tentukan barang dan aktivitas apa yang paling disukai anak dan gunakan dengan hemat, sebagai hadiah untuk perilaku yang sangat baik," saran Rebecca Galli. Rebecca adalah ibu dari seorang anak autis dan anggota dewan pendiri Liga untuk Orang Cacat. Ia mengatakan bahwa hobi favorit putrinya adalah menonton video YouTube, terutama Barney. "Saya menyimpan Barney sebagai hadiah atas perilaku yang sangat baik," kata Rebecca.
8. Jangan takut untuk meminta bantuan saat Ibu membutuhkannya
Anak bukan satu-satunya yang membutuhkan teman untuk bisa melakukan aktivitas setiap hari. Sangat penting bagi orang tua untuk berhubungan dengan orang tua lainnya melalui situasi yang sama, jadi cobalah untuk terhubung dengan kelompok pendukung dan komunitas online.
Ini menjadi tempat yang aman untuk berbagi pengalaman, mendapat nasihat, dan menemukan kenyamanan. Beberapa situs menawarkan sumber daya untuk terhubung dengan orang tua dan pendidik anak-anak dengan spektrum autisme. Ingat, beberapa hari mungkin akan terasa begitu sulit, tapi Ibu akan selalu memiliki koneksi untuk terhubung satu sama lain dengan para ibu lainnya yang memiliki kondisi serupa.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR