Nakita.id - Saat orang tua memusatkan perhatian pada nutrisi dan interaksi yang tepat untuk mengembangkan kognisi bayi, Ibu sering mengabaikan peran gerakan dalam perkembangan otak anak. Bayi yang sedang bergerak adalah bayi yang sedang belajar.
Penelitian anak usia dini saat ini mengakui peran penting yang dimainkan gerakan fisik dalam perkembangan otak yang optimal. Untuk memastikan anak Ibu mendapat manfaat maksimum, pengalaman-pengalaman gerak harus diperkenalkan sejak awal, selama apa yang disebut “jendela kesempatan” — periode masa ketika pengalaman positif paling bermanfaat dalam proses perkembangan.
Stimulasi ke otak dalam bentuk pengalaman gerak dan sensorik membantu otak memperkuat dan mengikat sinapsisnya (hubungan antarneuron) dan ini mendukung otaknya melengkapi rancang bangunnya. (Greenough & Black, 1992; Shatz, 1992).
(Baca juga : Perkembangan Motorik Halus pada Bayi)
Jika seorang anak tidak menerima stimulus (gerakan) yang tepat selama jendela kesempatan yang tepat (jendela ini mulai terbuka sebelum kelahiran dan kemudian menyempit begitu anak tumbuh besar), otaknya mungkin tidak mengembangkan sirkuitnya hingga potensi maksimal untuk fungsi khusus seperti perasaan, bahasa, penglihatan atau kendali motorik. Oleh karena itu, gerakan sangat penting untuk pengembangan sirkuit otak pada tahun-tahun awal. Gerakan bisa membantu anak berkembang, tidak hanya secara motorik tapi juga emosional dan sosial.
Jadi biarkan bayi merangkak, berguling, melompat, dan meluncur sesuai yang ia inginkan. Selain itu, gerakan juga memungkinkan anak menjelajahi lingkungannya dan mendapatkan pengalaman serta pengetahuan tentang dunia di sekitarnya. Anak-anak yang belajar gerakan berfokus pada:
- Pengembangan sosial dan motor yang lebih baik
- Kemampuan kesiapan sekolah yang meningkat
- Mengembangkan otot, tulang, dan persendian lebih cepat
- Mengurangi kemungkinan depresi dan kecemasan
- Menunjukkan peningkatan kapasitas belajar
(Baca juga : Ini Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan)
Ubahlah Gerakan Bayi
Penting untuk diingat bahwa selama aktivitas gerakan, seluruh anak mendapatkan manfaat, bukan hanya pada bagian lengan, kaki, dan paru-paru. Untuk membantu orang tua memahami dan fokus pada jenis gerakan yang diperlukan untuk pengembangan otak anak-anak, National Association for Sport and Physical Education (NASPE), Amerika Serikat telah menemukan beberapa panduan. Panduan ini mencantumkan aktivitas gerakan sesuai yang dapat dilakukan anak-anak dari kelahiran hingga usia lima tahun.
Bayi (lahir-12 bulan)
Bayi harus berinteraksi dengan orang tua dalam aktivitas fisik sehari-hari untuk meningkatkan eksplorasi lingkungan sekitarnya. Bayi harus diletakkan di tempat yang aman, yang memfasilitasi aktivitas fisik dan tidak membatasi pergerakan dalam jangka waktu lama. Aktivitas fisik bayi harus mendorong pengembangan keterampilan gerak.
Bayi harus memiliki lingkungan yang memenuhi atau melampaui standar keselamatan yang disarankan untuk melakukan aktivitas otot yang besar. Individu yang bertanggung jawab atas kesejahteraan bayi harus menyadari pentingnya aktivitas fisik dan memfasilitasi kemampuan gerakan anak.
(Baca juga : Perkembangan Motorik Halus Bayi)
Apa yang Bisa Ibu Lakukan?
- Sediakan benda-benda berwarna dan bergerak di atas boks bayi untuk memungkinkannya menjangkau dan menangkap atau menendang dengan kakinya.
- Dorong agar anak mau memainkan benda-benda tersebut dengan cara merangkak atau mencapai jarak.
- Dorong anak untuk bermain dengan balok besar, mainan susun, cangkir susun, bola-bola, dan mainan meremas.
Ibu bisa mendorong gerakan bebas anak dengan mengganti dari popok biasa ke popok celana yang pas pada usia 6 bulan. Celana popok yang dipasang dengan baik akan membuat lebih nyaman dan memungkinkan kemudahan pergerakan yang tidak dimiliki popok biasa.
Dorong Gerakan Bebas
Ingat, gerakan adalah salah satu aspek paling mendasar dari kehidupan seorang anak. Ibu perlu membiarkan anak melakukan gerakan bebas dan tidak terbatas untuk memungkinkannya mendapatkan pengalaman bergerak yang lebih menyenangkan. Kenakan popok yang pas dan nyaman guna mendorong gerakan aktif dan dengan demikian membuat perbedaan positif pada proses belajar bayi.
Popok bukan hanya tentang kenyamanan tapi juga bisa memberi manfaat bagi anak dalam perkembangan pembelajarannya. Jadi, berikan popok yang membuat bayi bebas, dan dengan demikian dapat membantu mendukung perkembangan awal ini.
Penulis | : | Avrizella Quenda |
Editor | : | Ida Rosdalina |
KOMENTAR